Red Light-18.

262 63 16
                                    

Gaara menerima bantuan dari rekannya.

••••

Sakura sudah selesai membantu Gaara merapikan barangnya, keputusan yang mendadak untuk mereka pindah dan Sakura memang tidak berpikir panjang tentang hal itu. Sekarang Sakura harus menghubungi Kakashi terlebih dahulu, walau ia tidak dapat menjelaskan detail mengapa Gaara harus tinggal bersamanya.

Kakashi hanya tau kalau adiknya itu sedang dalam masa romansa.

Gaara sendiri masih kesulitan menghubungi Deidara, karena jika mengandalkan supir Sakura yang selalu datang sendiri juga tidak memiliki keahlian dalam bertarung, Gaara ragu akan keselamatan mereka.

FuM benar-benar sulit untuk di tembus, padahal Gaara masih berniat untuk menyelesaikan misi, apalagi atas kejadian tadi. Ia tidak mungkin melakukan semuanya hanya bersama Deidara, mereka akan gagal.

"Kita berangkat sekarang?" Sakura bertanya, gadis itu sangat bersemangat.

Gaara mengangguk, "Seperti nya supirmu sudah tiba. Aku menyuruhnya untuk segera kemari, membantu kita membawa semua ini."

Gaara kembali ke kamarnya, ia masuk ke dalam lemarinya yang agak besar, menekan dinding lemari yang ternyata langsung terbuka. Itu merupakan tempat penyimpanan tersembunyi.

Beberapa senjata api dan tajam ternyata masih ada di sana, seperti nya FuM tidak menggeledah isi apartemen nya dengan detail.

Gaara membungkus semuanya ke dalam sebuah koper kecil, ia tidak berharap tidak perlu menggunakan nya tapi ini hanya untuk berjaga-jaga.

"Gaara, paman Tobi sudah tiba!" Sakura berseru dari ruang tengah, Gaara segera keluar.

Ia melihat Sakura sudah seorang diri dengan dua koper tersisa, supirnya sudah membawa beberapa. Gaara dan Sakura akhirnya keluar dari apartemen, pria itu melihat sekeliling dengan waspada.

Red bisa datang kapan saja, dari arah mana saja sesuka hatinya.

"Kau terlihat cemas, apa yang mengganggu mu sekarang?" Sakura bertanya dengan suara yang pelan begitu mereka memasuki lift.

"Segalanya," Gaara menghela napasnya sejenak, "Aku mencemaskan banyak hal, terutama keselamatan mu."

"Sudah, jangan terlalu memikirkan hal yang mungkin tidak akan terjadi. Kita akan aman dan baik-baik saja, aku yakin itu." Sakura melontarkan senyum yang lembut.

Setidaknya, gadis itu berharap Gaara bisa sedikit lebih tenang walaupun Sakura sama sekali tidak mengerti hal seperti apa yang membuat Gaara sangat cemas.

Mereka sudah tidak mendapat gangguan dari target yang Gaara sebutkan, bukankah artinya mereka sudah baik-baik saja sekarang?

Gaara mempersilahkan Sakura masuk ke dalam mobil lebih dulu, sementara dirinya melihat seseorang yang tak asing di matanya.

"Dei!" Gaara berseru pelan, pria itu menoleh dan benar saja, itu adalah Deidara. Oh, Gaara lebih terkejut lagi sekarang, ternyata Deidara tidak sendirian tapi ada Kiba dan juga Pein.

Gaara benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kesal dan kecewanya pada Pein yang telah memecat nya dari FuM secara tidak terhormat.

RED LIGHT (GaaSaku) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang