Chapter 10 : spend the time

715 125 6
                                    

"MARKEU-YA!! MAIN YUK!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MARKEU-YA!! MAIN YUK!!"

Mark mengernyit ketika ia mendengar suara teriakan seseorang. Mark kira dirinya sedang bermimpi tapi ternyata bukan, itu nyata. Siapa manusia sepagi ini yang sudah bertamu ke rumahnya?

Mark terpaksa bangun walau masih mengantuk dan pergi ke bawah untuk membukakan pintu, sebab ayah dan ibu nya sudah tidak ada dirumah.

Ketika pintu dibuka, Mark terkejut siapa yang datang.

"Loh Renjun? Kamu ngapain pagi-pagi ke rumah aku?" lalu Mark menatap pakaian yang dipakai Renjun, "Kamu gak ke sekolah?"

Renjun yang ditanya hanya nyengir tak berdosa, "Bolos kak, hehe."

"Kok bolos sih?"

"Sekarang mata pelajaran bahasa, aku males sama gurunya yang kebanyakan negur daripada belajar nya."

Tanpa seizin Mark, Renjun masuk ke dalam dan duduk di sofa. Mark lalu mengikuti Renjun dan ikut duduk di sebelahnya.

"Mark!" panggil Renjun sambil menepuk paha Mark.

"Aduh! Jangan pake pukul juga dong."

"Hehe. Pinjem baju boleh?"

Mark menatap Renjun lalu mencubit kedua pipi Renjun gemas. Pria itu bangkit untuk mengambilkan Renjun baju.

Tidak lama Mark kembali lagi sambil membawa celana kulot putih dan juga hoodie berwarna biru.

"Pake ini aja ya. Kayaknya cocok sama kamu."

"Oke. Makasih ya, Magu lii." Renjun mengambil baju itu dan berlari menuju kamar Mark.

Mark hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu.

Karena Mark tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, atas usul Renjun akhirnya mereka pergi ke acara festival yang hanya diselenggarakan setahun sekali di bulan Oktober sebelum musim dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena Mark tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, atas usul Renjun akhirnya mereka pergi ke acara festival yang hanya diselenggarakan setahun sekali di bulan Oktober sebelum musim dingin.

Di acara festival ini memang wajib bagi Renjun untuk membeli kembang gulali kapas dan juga popcorn. Juga jangan sampai lupa untuk menaiki bianglala di akhir.

"Mau photobox gak, Ren?" tanya Mark ketika ia tak sengaja melihat dua orang pasangan keluar dari photobox.

"Boleh. Ayo." Renjun menggandeng tangan Mark dan mereka pun masuk ke dalam photobox itu.

Mereka punya kesempatan untuk berpose sebanyak 8 kali.

Tidak lupa untuk memakai aksesoris. Kemudian foto dimulai dan mereka pun berpose. Renjun mengalungkan kedua tangan nya di leher Mark dan sengaja menempelkan kepala mereka.

Di akhir foto, Mark menangkup wajah Renjun lalu mencium bibir remaja itu dan tepat ketika Mark mengecup bibir Renjun, pose mereka terpotret.

"M-mark..."

Mark terkekeh, "Sorry. Ayo kita liat hasilnya."

Mark keluar terlebih dahulu, sedangkan Renjun masih terdiam di tempat dengan kedua pipi nya yang sudah memerah.

Memang dasar Mark Lee, dia bilang jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi tetapi dia juga yang melakukan nya.

Memang dasar Mark Lee, dia bilang jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi tetapi dia juga yang melakukan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun membeli kembang gula kapas sebelum akhirnya mereka pulang. Mark sedang memesan dua es krim.

Langit mendung, Renjun ingin segera pulang, ia tidak mau kehujanan di perjalanan.

"Nih." Mark menyodorkan es krim rasa vanilla pada Renjun, "Pulang aja ya? Takut hujan."

Renjun mengangguk, Mark mengusap rambut Renjun lalu mengajaknya untuk pergi dari sana.

Singkatnya, dirumah Mark, Renjun langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa sambil memakan gulali yang belum habis.

Sedangkan Mark pergi ke dapur untuk membuat teh hangat sebab cuaca sudah kembali dingin dan mungkin sebentar lagi hujan akan turun.

"Markeu-ya." panggil Renjun ketika Mark sudah kembali.

"Iya?"

"Kita ketemu karna hal yang gak disengaja. Terus kita jatuh cinta, apa itu gak sengaja juga?"

"Itu takdir." jawab Mark singkat dan berhasil membuat Renjun tersenyum.

"Kita bisa rencanain ending dari kisah kita nggak, Mark?" tanya Renjun yang sudah duduk berhadapan dengan Mark.

"Bisa." jawab Mark dengan bibir tersenyum, "Mau happy ending atau sad ending?"

"Happy lah Mark!! Gila aja, kamu mau sad ending emang?"

Mark terkekeh, "Ya nggak lah."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Btw, karena ini short story, maybe chapter ny gak akan banyak, aku usahain bakal tamatin juga

Makasih buat yang udah baca ♡

We Fell In Love In October | MarkrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang