"Mark, Renjun mana Renjun?"
Mark yang sedang memotret langit di tengah lapangan itu dikejutkan oleh ibu nya yang langsung menembaknya dengan pertanyaan.
"Kenapa?"
"Malah nanya balik. Saya mau ketemu sama dia."
"He's studying, mom, don't bother him."
"Yahh. Oke, but come with me." wanita itu menarik lengan Mark menuju lobi sekolah. Mark memperhatikan gerak-gerik ibu nya yang sekarang tengah menyalakan mic yang terhubung dengan speaker sekolah ini.
"Pay attention! Untuk siswa yang bernama Huang Renjun segera menuju lobi, saya tunggu. Thank you!"
Mata Mark membulat ketika sang ibu mengucapkan kata itu di mic.
"Mom, are you crazy?"
"Mark, Renjun buat ibu ya?"
"Eyyhh!? No no no! Enak aja."
Mark sensitif sekali jika sesuatu miliknya akan ada yang mengambil, termasuk ibu nya. Mark tidak akan membiarkan itu.
Tidak lama Renjun muncul dan menatap pasangan ibu dan anak itu.
"Ah," Renjun membungkuk, "Ada apa ya?"
"Ouh Renjunnie~" wanita itu menghampiri Renjun kemudian menangkup wajahnya.
"Mommm." suara Mark.
"Sssttt..." tegur ibu nya, "Hehe. Renjun, kamu pacar Mark kan? Saya ibu nya hehe. Salam kenal ya manis."
Renjun tersenyum kikuk, dia sedikit canggung karena perlakuan wanita itu.
"Ahh.. iya-- miss."
Mark memijat pelipisnya, tidak habis pikir dia dengan kelakuan absurd ibu nya itu.
Renjun lalu berjalan dan menghampiri, ia menggenggam tangan pria itu.
"Kok aku agak ngeri ya sama ibu kamu, Mark." ujar Renjun sambil menatap ibu Mark yang terlihat tersenyum ke arahnya.
"Gak tau aku gak kenal sama dia."
"Heh!!" sahut ibu Mark.
Mereka bertiga kini sedang berada di kantin. Wanita itu berniat mentraktir anaknya sekaligus calon menantu nya, mungkin.
"Maaf ya, Renjun, saya berlebihan tadi hehe. Soalnya saya seneng Mark punya pacar, saya kira dia bakal ngelajang sampe wafat."
"Jir." batin Mark.
Renjun terkekeh, "Gak apa-apa, miss. Makasih juga udah mau terima Renjun."
Wanita itu tersenyum kemudian kembali melahap makanan nya.
"What's wrong with you, boy?" tanya wanita itu seraya menyenggol lengan Mark.
"I'm fine." respon Mark.
"Malu ya punya ibu kayak saya?"
Mata Mark dan Renjun membulat mendengar itu, mereka terkejut. Memang ibu Mark itu asbun.
"Apa sih, mom? Aku gak malu sumpah! Aku seneng punya ibu kayak kamu." ucap Mark dengan aksen kesahabatan nya dengan sang ibu, "Mark seneng banget, ibu selalu dukung apa yang Mark lakuin. Thank you so much, mom, i love you." lalu Mark memeluk sang ibu dari samping.
Renjun yang melihat itu hanya tersenyum, walau hatinya merasa pedih sebab dia tidak bisa memeluk sang ibunda nya sendiri seperti Mark.
Renjun tidak tahu kemana ibu nya pergi, yang jelas setelah berpisah dengan sang ayah, wanita itu pergi jauh dari rumah. Dan hanya tersisa dirinya bersama sang kakak. Lalu kemana ayahnya? Dia sedang berada dibalik jeruji besi, karena kasus penyebaran narkoba.
"Eh, Renjun, sini sayang." ajak ibu Mark pada Renjun ikut memeluk dirinya.
Renjun tersenyum lebar lalu mendekat dan memeluk erat ibu dari sang kekasihnya.
VOTE & KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
We Fell In Love In October | Markren
Fanfiction[ October special ] ❝ Thank you October.❞ • | bxb • | homophobic? left this ©niki, 2021