Chapter 15 : winter is coming

559 101 2
                                    

Sore ini Renjun sedang berada di bandara menunggu Mark sebab sore ini pria itu sudah pulang dari Kanada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Renjun sedang berada di bandara menunggu Mark sebab sore ini pria itu sudah pulang dari Kanada.

Tinggal 20 menit lagi pesawat Mark landing, Renjun sudah tidak sabar untuk bertemu Mark, dia sangat merindukan pria itu. Padahal Mark hanya satu hari disana.

Sambil menunggu Renjun memilih untuk memainkan ponsel nya dan membuka sebuah aplikasi bernama instagram.

Akun milik Mark muncul paling pertama di beranda nya dan itu membuat Renjun sedikit terkejut.


Marklee_mrk

Marklee_mrk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤💬↪
2.764 likes
Marklee_mrk 👀


Comments on this post have been limited



Siapa yang bersama Mark itu?

Renjun tidak ingin berpikiran negatif dulu, tapi.. Mark, dia tampak sangat ceria?

Tidak, Renjun menggeleng-gelengkan kepala nya.

Baru berpisah satu hari saja bisa-bisanya Mark dekat dengan orang lain. Tapi kembali pada kata-kata diatas, Renjun tidak ingin berpikiran negatif dulu sebelum ia bertanya langsung pada Mark.

Ah Renjun sampai lupa ini sudah hampir 25 menit semenjak ia menunggu pesawat Mark landing.

Pesawat nya memang sudah landing, tapi dimana Mark?

"Dor!"

Renjun terlonjak dan berdiri dari duduknya, "Ihh!! Mark! Ngagetin aja."

Oknum yang baru saja mengejutkan Renjun hanya terkekeh lalu ia menarik lengan Renjun dan memeluk tubuh remaja itu.

"Kok kamu makin tinggi sih?"

"Ngeledek ya?"

Lagi-lagi Mark terkekeh, "Kangen gak? Aku sih kangen."

"Ya kangen lah, gitu aja pake nanya."

Mark kemudian melepaskan pelukan nya, "Yaudah, ke rumahku dulu ya?"

Renjun mengangguk, Mark menggandeng tangan Renjun dan mengajaknya untuk pergi dari sana. Ketika Mark sibuk menatap ke arah depan tanpa melepaskan tautan mereka, ada Renjun yang kembali terpikirkan foto Mark bersama wanita tadi.

 Ketika Mark sibuk menatap ke arah depan tanpa melepaskan tautan mereka, ada Renjun yang kembali terpikirkan foto Mark bersama wanita tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark memutar knop pintu berwarna coklat itu lalu mendorongnya, terasa tak ada siapa-siapa. Mungkin ibu dan ayahnya belum pulang.

Ngomong-ngomong, Mark pergi ke Kanada sendiri tanpa kedua orang tuanya. Mereka berdua sibuk bekerja disini.

"Kamu mau minum apa?" tanya Mark.

"Teh hangat aja."

Mark mengangguk lalu pergi ke dapur tanpa menyimpan kopernya ke kamar. Renjun kembali pergi keluar sambil menunggu Mark.

Tidak lama sesuatu terjadi, langit menurunkan salju. Membuat Renjun tersenyum lebar. Ia menadahnya tangan nya agar butiran salju itu jatuh ke tangan nya.

"Renjun?" panggil Mark yang melihat Renjun yang sedang di lantai seraya menadahkan tangan dan melihat ke atas.

Mark ikut tersenyum dan duduk di sebelah Renjun, menyandarkan kepala nya di bahu Renjun.

"Aku paling gak suka musim dingin, dan turun nya salju bikin aku gak seneng. Tapi sekarang beda lagi," suara Mark, "Kali ini aku seneng soalnya salju turun di waktu yang tepat. Aku bisa liat salju turun bareng kamu."

Renjun terkekeh, ia mengusap pipi Mark dengan tangan kiri nya.

"Aku juga gak sangka salju bakal turun sekarang."

"Mark." panggil Renjun.

"Ya?"

Renjun sedikit ragu untuk menanyakan hal ini, takutnya jika Mark tersinggung atau tidak suka dengan pertanyaan nya.

"Em.. aku mau tanya.. boleh?"

"Tanya aja."

"Yang ada di instagrammu, that girl? Who."

Mark terdiam mendengar pertanyaan Renjun, bolehlah Mark memberitahu nya? Jika Mark beri tahu, apa Renjun akan cemburu?

"She's... my friend. Temen smp ku waktu di Kanada, kemarin kita gak sengaja ketemu."

Mark lalu menggigit bibir bawahnya, Mark tahu foto yang di upload pasti membuat Renjun salah paham.

"Are you jealous? " tanya Mark dengan perasaan tidak enak.

Renjun kemudian menyuruh Mark untuk tidak bersandar lagi. Remaja itu menatap wajah pria di hadapan nya.

"Iya. I am jealous." ujar Renjun yang menundukkan kepala nya.

Mark merasa bersalah, ia pun meraih kedua tangan Renjun, "I'm so sorry."

"Nevermind." Renjun mengangkat kedua sudut bibirnya, "This is just a glimpse but imprint."

Dan itu berhasil membuat Mark sangat sangat merasa bersalah pada kekasihnya.

Dan itu berhasil membuat Mark sangat sangat merasa bersalah pada kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












VOTE & KOMEN

We Fell In Love In October | MarkrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang