empat

1K 191 13
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Duduk saling sibuk dengan urusan nya masing-masing, yang tak lain dengan Hp dan kertas berserakan. Berada di sudut tengah-tengah caffe karena merasa tempat nya simetris dan bisa mencakup semua pemandangan, lagipula ini kemauan dari tamu Aleta juga.

"oke jadi total cake yang dipesen enam puluh ya, mau yang oreo semua atau dicampur sama black forest?" oret-oret pada kertas nota di meja sambil matanya sesekali melirik wajah Sehan di hadapan.

Jari telunjuk nya mengusap usap pada dagu, berfikir sebentar kemudian menjawab "kalo bisa sih tiga puluh oreo setengah nya lagi rasa mint tapi kalo dari kamu nya boleh nya cuma rasa black forest ya gapapa"

"hiii boleh ko boleh, aku disini terserah sama request pelanggan maunya apa terkecuali kalo pesen nya udah nyleneh. aku gabisa ambil mending cari caffe lain aja!"

Sehan dengus geli, meletakan Hp yang sedari tadi ada di genggaman pada meja sambil matanya menatap dalam wanita yang ada di depan mata

"nyleneh gimana?"

Meletakan pulpen kemudian matanya langsung bertatapan dengan Sehan "ya kaya pesen seratus mau yang dua puluh rasa mint tapi dikasih buah bluberry, tiga puluh nya rasa coco lava toping utama nya pengin roll banana. aduh ndasmet aku kalo custommer nya gitu mau nyelem aja!"

Sehan terbahak keras, lalu langsung reda setelah puas "pernah dapet yang gitu?"

"dua kali, mau aku tolak tapi gaenak" ucap nya sambil menyender pada kursi.

"lah kalo kamunya ga sanggup terima tinggal bilang aja ke orang nya kan, bebanin ko sama diri sendiri."

"menohok banget loh ucapanmu mas sehan, sumpah asli"

Sehan terbahak. Total menjadi Aleta ikut tertawa setelah itu, tak menyadari Tara sudah membawa nampan berisi satu cangkir coklat bersama es americano.

Ya taulah ya yang pesan es siapa katanya hawa di caffe masih panas jadi maunya yang dingin dulu.

Sampai akhirnya Tara sudah kembali lagi pada meja kasir, melihat bos nya dari jauh yang telah mengobrol kembali dengan Sehan sangat asik. Merasa aneh kenapa dekat sekali padahal baru pertama bertemu?

"bang sehan siapanya mba leta ya?" bermonolog sendiri dengan menumpu rahang menggunakan tangan.

Tak lama suara dentingan lonceng kembali berbunyi, pelanggan datang reflek tubuh Tara tegap lagi dan mata langsung menatap siapa pelanggan nya.

"liatin apa nyampe saya dateng kaget gitu?"

waduh ada Bapak Adinata lur alias mantan suami dari mba Aleta.

Mengulum bibir ke dalam, tersenyum lebar dengan paksa kemudian menggeleng pelan "gada pak gada, oh ya bapak tumben kesini nyariin mba leta ya?"

Duduk di kursi, tangan satu menyender pada meja tinggi di hadapan "iya. Alta udah disuruh pulang ternyata tadi siang, mau ngabarin tapi hp nya ga on jadi saya kesini. dimana dia?"

pulang - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang