duabelas

789 159 16
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

"mas, mas adi astaghfirullah mas bangun!"

"taaa, altaaaaa sini nakkk tolong bundaaa!"

Buliran bening tanpa kata permisi seketika keluar dari mata.

Aleta menangis karena Adi lagi. Dan ini termasuk untuk kedua kali nya, karena saat pertama saat ia masih menjalin status dengan si lelaki.




11-12-22.

Sekitar satu minggu waktu itu setelah kepulangan Adi dari rs, saat sudah dirumah ada perubahan drastis pada si wanita. Aleta tidak lagi banyak bicara pada sang suami seperti dulu. Mengurusi tetap karena ia harus membakti pada kepala rumah tangga yang mencari nafkah, lagipun tulang kaki lelaki nya retak dan masih dalam pemulihan jadi siapa lagi kalau bukan Aleta yang akan mengurus.

Kerabat atau keluarga? Mereka bahkan jauh di kota sebrang.

Dan sangat disayangkan lagi, perubahan kedua pada senyum Aleta yang terkadang terpancar untuk Adi kini sudah hilang sejak telinga nya mendengar percakapan lelaki itu dengan sang senior.

Menjadi pribadi yang cuek dan banyak diam dirumah pada si lelaki, membuat Adi saat itu dilanda kebingungan oleh perubahan sikap tiba-tiba dari sang Istri.

"dek, kamu kenapasih jadi banyak diem gini?"

"ya pikir sendiri aja"

Jawaban yang selalu sama ketika Adi bertanya pada Aleta, jelas semua itu membuat Adi bingung juga merasakan ada yang aneh. Seperti, ia telah melupakan kejadian apa? Adi berifikir rasanya tidak ada.

Dan Adi tak terlalu mempermasalahkan karena bukti nya Aleta masih galak pada dia, selalu menyuruh mencuci kaki terlebih dahulu kalau mau tidur, mengosok gigi sampai pada sela-sela kecil, makan buah satu kali dipagi hari.

Semua itu masih Adi dapatkan walau cerewet nya Aleta sudah tidak sesering dulu atau mungkin telah hilang, Adi merasa ada yang kosong tapi tidak tau itu apa sampai akhirnya pada hari ini dimana ia baru bangun dari tidur pagi dan duduk di kursi mau menyantap sop ayam buatan Istri. Kejadian huru hara kembali terulang, beruntung Alta tak berada di rumah karena berangkat sekolah ;

"mas lembur tadi malem, tulang berasa beku banget dek karena duduk mulu di kursi." katanya yang masih menggunakan lekbong putih dengan balutan kolor.

Berjalan ke arah meja makan dimana disana sudah di sediakan sop ayam dan teh madu hangat "wahhhh istriku buatin sop ayam sama teh madu ternyata uduh uduh terbaik sekali istriku ini!"

"makasih adek sayang!" sambil memberi finger hurt saat akhirnya tubuh kekar itu duduk.

Tak sadar kalau sedari tadi Aleta hanya diam dengan menenteng bak yang akan di isi oleh baju kotor. Memilih mengambil beberapa baju berserakan di pinggiran sofa dan kaus kaki yang sedikit tercecer di lantai, pikiran nya kosong tapi terasa penuh.

pulang - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang