●●●
Tubuh total beku ketika lengan masih merasakan tangan kekar yang mengamit, matanya menelisik ke segala arah. Menemukan Alta yang masih menutup mata dengan kedua tangan. Segera sadar dan bola mata membulat lucu, langsung bagkit kemudian Adi di hadiahkan tamparan keras sekali pada lengan nya.
"sakit ta ya allah, tega banget kamu. ." meringis sambil terus mengusap usapkan bagian lengan atas nya.
Aleta acuh karena demi tuhan pipi nya merasa panas dan jantung menjadi lebih cepat berdentum di dalam tubuh, padahal tubuh hanya tak sengaja jatuh pada dada bidang Adi dan telinga tidak sengaja mendengar degup jantung yang sama cepat nya disana.
Tapi malah sekarang Aleta menjadi gugup sendiri karena mata si lelaki tertuju pada nya "kamu panas ta?, mukanya merah banget loh!"
Nada Adi panik jelas membuat Aleta semakin kikuk dan menjawab gagap "e— enggak. m— mas dari kap— pan siuman?"
"dari dokter bilang kalo mas butuh yang anget-anget. ta, ma— aduh ko di tampar lagi sih sakit!"
"kenapa ga ngomong dari awal, kenapa ngagetin segala, kalo aku nya jantungan gimana tadi!!" pukulan bertubi tubi dari Aleta pada lengan kosong Adi yang tak di infus.
Membuat sang empu meringis tertahan, memiringkan lengan nya secara otomatis agar tak sepenuh nya kena. Tamparan Aleta ternyata masih sama, sakit dan begitu keras saat sudah mendarat pada kulit.
"ta udah sih aduh aw, sakit hih!"
Mendengus kasar setelah tangan berhenti menampar, telinga juga sudah tak semerah pada awal dan wajah kini berubah menjadi lebih biasa saja. Tamparan tadi sekaligus meredakan malu atau sebut saja salting nya seorang Aleta Quenby Elvina pada Adinata.
"aku mau ke caffe sekalian liat pengeluaran bulanan, udah aku bayar kamar inap buat satu malam sekalian tebusan obat hari ini." bersiap untuk pergi darisana, sudah menenteng tas pada tangan dan Adi masih memperhatikan dari tidur.
Kepala masih pusing, nafas hidung jadi lebih panas, Adi rasa disini demam nya mulai terasa lagi sejak saat dimana ia mau meminum obat tapi setelah itu jatih tersungkur di lantai "kamu yang nganter mas kesini?"
Seolah ingin mencekik hidup-hidup, tatapan Aleta kian berubah menjadi lebih horor dari sebelum nya. Membuat Adi hanya bisa mengerjapkan mata berkali kali dan menelan ludah susah payah.
"ya dipikir aja sendiri, kalo bukan aku terus siapa? setan?"
"ya gak gitu juga ta, mas cuma nanya lho. gitu wae mas di nesuni salah terus mas ki neng matamu."
Tanpa sadar ketika Aleta mengambil kunci mobil pada tas, mulut nya mendumal "ya emang mas punya salah sama aku. tapi ora tau sadar!"
Dan tanpa sadar juga telinga Adi seketika menangkap gelombang suara dalam set kamar luas ini, sangat jelas bahwa ia mendengar penuturan halus Aleta namun dari nada nya menyirat sebuah kesedihan juga kepasrahan. Adi tentu langsung menjadi bingung dan merasa bahwa memang ia mempunyai salah pada sang mantan Istri di hadapan, apa masih tentang masalah baju satu tahun lalu?
KAMU SEDANG MEMBACA
pulang - vs
Teen Fiction"bunda!" "hm?" "jangan tinggalin ayah lagi" 🥇 #jisoo 🥉 #cp start : 23-10-21. fin : 24-11-21.