tujuh

807 169 11
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

2 HARI BERLALU.

Tubuh Aleta bersender pada kursi kerja, sedikit lelah lantaran baru bisa duduk setelah mondar mandir beberapa jam lamanya dibawah sana. Hari ini caffe benar-benar ramai tak tertolong membuat pekerja Aleta kualahan dan tak terkontrol sedikit dibawah, yang mau tak mau akhirnya Aleta turun tangan padahal sudah di cegah oleh Tara.

Namun entah ini dikatakan beruntung atau malah rugi, saat sudah pertengahan hari pelanggan kembali menyusut yang akhirnya Aleta gunakan untuk mengistirahatkan diri.

Awal nya Tara sudah bilang padahal kalau mba leta duduk saja ini urusan kami sebagai pegawai, tapi Aleta tetap kekeh mau melayani. Sekalian juga ia ingin melakukan pergerakan kecil karena setiap hari hanya duduk dengan mata tertuju pada komputer.

"mbak!" itu suara Tara bersama ketukan pintu yang di ulang dua kali.

Aleta mengerjap, sedikit menegakan tubuh nya lalu menyahut "iya ra masuk aja."

Tara yang sudah mendapat izin pun akhirnya masuk membawakan nampan berisi smoothie mangga, es favorite bos nya yang sekarang telah dibuatkan oleh pegawai andalan.

"wahhh kamu ko hafal resep nya, mata-mata ya kamu ra?!"

Sedikit terkejut awal nya tapi setelah itu menghela nafas kecil, membatin dalam hati

"gimana ga hafal, hampir tiap situ kesel selalu bikin es ini. mana pas ada gue terus lagi."

Tara tersenyum kecil rada malas menanggapi ucapan bos nya barusan, menaruh pada meja kemudian di ambil dengan senang hati oleh Aleta. Sedang Tara masih berdiri disana sambil memeluk nampan, membuat Aleta total memasang wajah bingung sambil mulut menyesap smoothie buatan sang pegawai.

Di icip, di rasa, di analisa. Ya okelah, tak begitu buruk menurut Aleta.

"kenapa ra?"

Diam beberapa detik kemudian berbicara "mba leta deket sama bang sehan ya?"

"hah, iya deket. kenapa?"

"ohh mba leta pacaran sama bang sehan ya?, wahhh padahal pak adi masih ada loh." Tara dengan sejuta mulut lemes nya membuat Aleta mau tak mau tersedak kecil saat meminum es nya.

Menatap garang sang pegawai dari duduk, langsung meletakan es nya di meja "gausah ngarang, bang sehan senior mba waktu mba masih magang di PT jakarta"

"walah kirain. itu soalnya dibawah ada orang nya, mau ngapel mba leta deh kayanya kiw!" sambil menunjukan wajah menggoda.

Sukses mendapat tatapan datar dari sang atasan setelah itu, yaa Aleta dan Tara sedekat ini karena bisa dibilang Tara adalah tangan kanan Aleta saat Caffe tak ada dia disini.

"yaudah suruh masuk sini aja" kembali pada mode awal.

Yang tak disangka Tara membolakan mata "mau ngomongin apa nih, spil dong mbaaaaa"

pulang - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang