EPILOGUE

1.2K 165 23
                                    

DUA HARI BERLALU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DUA HARI BERLALU.

Boleh jujur tidak kalau dua hari yang dijalani Adinata kali ini sedikit berbeda? Iya berbeda, dia telah menginap di rumah sang mantan Istri dua hari itu. Tidak macam-macam kok menginap ya menginap lah.

Tapi hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan Alta karena anak itu ternyata sedang menginap dua hari di rumah Cleo, entah apa alasan jelas nya tapi kemarin Bima mengatakan di telfon ;

"udah tenang aja alta sama aku, kamu berdua selesein dulu sana. dua hari deh!"

padahal kisah nya jelas sudah selesai kalau memang takdir Aleta kembali pada Adinata.

Perkiraan mungkin besok keduanya akan mengatakan pada Alta kalau Bunda dan Ayah nya sudah bisa bergandeng tangan lagi, mau dijelaskan kemarin tapi ternyata Alta tidak pulang jadi yasudah.

Sekitar pagi hari jam setengah delapan Adi baru saja mandi dan memakai training juga kaos putih oblong, berniat setelah itu ia akan membantu Aleta mencuci piring atau membersihkan rumah tapi rupanya sudah dikerjakan semua. Membuat Adi kembali merasa bersalah dan tidak becus untuk kembali membina rumah tangga.

Melangkah santai menuju dapur. Biasanya yang Adi lihat pagi hari dimata selalu dapur kosong dan meja yang sepi, sebab tidak ada yang menyiapkan bahkan sekedar mengucapkan selamat pagi.

Tapi kali ini berbeda, pemandangan beberapa tahun lalu kembali lagi dengan wanita berambut cepol yang sedang menyiapkan sarapan di dapur. Melihat ke meja ternyata juga sudah penuh oleh hidangan kesukaan, menatap dalam punggung Aleta dari jarak tiga meter. Hatinya kembali mencelos dengan mengatakan ;

"mas udah sebrengsek ini kenapa kamu tetep maafin ta? sekuat apa hatimu"

tapi kemudian tersadar oleh pekikan suara yang kalau di dengar kembali sangat halus dan tidak ada intonasi meninggi sedikit pun.

"mas adi sarapan dulu!"

Tidak ada jawaban membuat Aleta berdecak kesal walau tangan masih fokus pada penggorengan sedangkan Adinata membalas menggunakan secarik senyum tampan di belakang. Tak dipungkiri Aleta secara reflek kembali berteriak, kali ini lebih lantang dan keras karena hari sudah semakin siang tapi kenapa lelakinya lama sekali di dalam kamar mandi?

"MAS ADI!"

"dalem sayang,"

Suara berat bercampur serak yang tertinggal di kerongkongan memasuki telinga Aleta saat itu, merasa ada yang bertiup pada bagian leher dan ternyata mantan suami nya sudah berada di pelukan.

"pripun hm?"

Memeluk Aleta dari belakang sambil dagu bertumpu pada pundak. Bulu kuduk Aleta sempat meremang sebab tangan kekar Adi begitu besar ketika melingkar pada perut ramping nya. Pemandangan baru juga ya kayanya.

pulang - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang