05. Trust

14 0 0
                                    

"Kamu kenapa tidak coba konsultasi?" seorang teman pernah bertanya padaku. Trust me, aku mencoba. Tapi aku masih belum sanggup memulai untuk membuka diri kepada orang asing. Yang bahkan tidak tahu bagaimana kehidupanku sehari-hari. Bagaimana aku berperang setiap hari melawan keinginan untuk mati.

"Tapi setidaknya mereka profesional. Sudah punya rumusannya harus bagaimana," seorang teman juga pernah berkata ini.

Mau profesional ataupun tidak, yang membuka diri tetaplah aku kan? Yang harus bercerita tetaplah aku kan? Bukan mereka.

"Mereka tidak akan menghakimi. Tidak akan menilai apa-apa," kata temanku itu lagi. Yakin tidak menghakimi? Rasanya terlalu naif mengatakan itu mengenai mereka yang juga sama-sama manusia. Bahkan pemuka agama yang seharusnya bijak dan tidak memihak pun masih banyak yang jatuh dalam hal-hal duniawi. Menghakimi dan menilai.

Yes, I have trust issues.

25 Oktober 2021

Sambil memandangi jadwal konsultasi

Buku Harian PenyintasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang