Chapter 02 : My Family

9.7K 1K 55
                                    

Sebagai karakter antagonis, Edna dan Gretta dituliskan memiliki latar belakang yang menyedihkan. Sang penulis ingin menunjukkan kepada para pembaca bahwa orang jahat terlahir dari orang baik yang sering disakiti

Keluarganya ditulis sebagai keluarga yang harmonis dengan ayah dan ibu yang baik serta penyayang, namun mereka dibuat mati dibunuh oleh pembunuh bayaran ketika dua saudari Schnee masih berusia 11 dan 9 tahun

Dan seolah membunuh orang tua mereka masih belum cukup, Edna dan Gretta ditakdirkan untuk menderita dengan apapun yang mereka lakukan. Sang penulis menyiksa mereka berkali-kali dengan menjadikan Eleanor Blume sebagai sumber dari segala masalah mereka supaya kakak beradik itu membenci sang protagonis dan menjadi antagonis sesuai keinginan nya

Misalnya pembunuh bayaran yang membunuh orang tua mereka ternyata adalah paman Eleanor, kerabat yang berkali-kali berusaha membunuh Edna adalah orang tua angkat Eleanor, tunangan Edna jatuh cinta pada Eleanor, pesta debut Gretta tidak dihadiri banyak orang karena mereka memilih untuk datang ke pesta debut Eleanor di Istana, bisnis yang dibangun keluarga Schnee sejak lama satu persatu kalah saing dengan bisnis yang baru dibuat Eleanor, Pangeran yang Gretta idamkan menaruh perasaan pada Eleanor, Eleanor, Eleanor, dan Eleanor. Semuanya gagal karena Eleanor

Padahal Eleanor hanyalah anak dari seorang mantan Baron yang kebetulan berteman dengan sang Pangeran. Tapi berhubung dia adalah tokoh utamanya, kehidupannya dipermudah oleh sang penulis. Dia mendapat jalan penuh bunga yang mudah dilalui sedangkan para antagonis harus berjalan di jembatan neraka

Tapi kalau benar Edna sekarang kembali ke 10 tahun sebelum semua 'latar belakang menyedihkan seorang antagonis' ini dimulai, maka dia bisa merubah alur ceritanya. Dia bisa menghindari semua tragedi yang menimpanya di novel maupun kehidupan kedua nya.

Kaki gadis yang hari ini genap 10 tahun itu berlari semangat menuju ruang makan tanpa mempedulikan dirinya yang masih mengenakan gaun tidur serta rambut acak-acakan khas orang bangun tidur, jantungnya berdebar kencang memikirkan bahwa keluarganya sedang berada di balik pintu ruang makan sekarang

Sepanjang jalan Edna beberapa kali menyenggol para pelayan yang sedang bertugas, bahkan dia sempat jatuh terpental karena menabrak pelayan berbadan cukup besar dan membuat Sophia yang mengikutinya dari belakang cemas. Namun tanpa mempedulikan rasa sakit di tubuhnya, gadis itu bangkit dan berlari kembali

Keluarganya yang sudah mati, yang dulu membuatnya begitu sedih sampai tidak bisa mengeluarkan air mata, kini semuanya masih hidup dan sedang menunggunya untuk makan bersama. Apa ini nyata?

Dia memang sudah membuktikannya tadi, tapi seandainya ini hanya mimpi pun tidak apa-apa karena setidaknya dia bisa bertemu mereka sekali lagi

'Semoga mereka ada..' doa Edna dalam hati lalu mendorong pintu ruang makan dengan tidak sabar sampai terbuka lebar

Brak!

"Ibu! Ayah!"

Gadis bersurai ungu itu berdiri di tengah pintu, napasnya masih terengah usai berlari tadi tapi rasa lelahnya seolah sepadan dengan apa yang dilihatnya sekarang

Ibu, ayah, serta Gretta ada di sana. Di meja makan, duduk lengkap bertiga dengan pandangan yang semuanya tertuju pada Edna

"Edna? Ada apa ini? Kenapa dia berlari kesini dengan penampilan seperti ini?" Ibu bertanya bingung sekaligus kaget, dia menatap Sophia yang berdiri di belakang putrinya meminta penjelasan akan situasi 'baru' ini

Sang pengasuh berdeham pelan untuk mengatur napasnya yang terengah karena mengejar Edna sebelum menjelaskan, "Saya mohon maaf, nyonya. Nona Edna tiba-tiba saja berlari kesini dan menanyakan anda serta tuan begitu bangun tidur"

I'm The Villainess SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang