Chapter 04 : The Engagement Day

8K 911 22
                                    

E D N A

Sial. Sial. Sial. Sial. Sial.

Aku sangat membenci otakku lebih dari takdir tragisku. Kenapa? KARENA OTAK SIAL INI LAMBAT MENGINGAT KEJADIAN PENTING YANG HARUSNYA BISA MERUBAH TAKDIRKU!

Padahal tadi aku sudah berencana membatalkan pertunangan dan bertindak anarkis di acara pertunangan kami nantinya, tapi bodohnya aku tidak mengingat kalau itu adalah hari ini. Di hari ulang tahunku sendiri yang ke-10

Sekarang aku paham kenapa orang-orang penting itu datang kesini. Mereka semua adalah 'tamu penting' ayah Jeffrey yang datang untuk memberi selamat atas pertunangan kami

Haaah..... Aku ingin menghajar diriku sendiri.

Tuhan memberiku kesempatan baru untuk mengubah nasib, tapi apa yang kulakukan? Aku membiarkan nasi berubah menjadi bubur karena kebodohanku. Meski kami masih anak-anak dan pertunangan ini dilakukan tanpa cincin, ikatan ini tetap dihitung resmi di mata hukum karena memiliki saksi yang kuat

Untungnya, masih ada waktu 10 tahun sebelum hubungan kami berlanjut ke jenjang pernikahan

Dan AKU. TIDAK. BOLEH. LUPA. LAGI. UNTUK. MENGGAGALKAN. PERNIKAHAN.

Wahai otak tidak berguna, tolong sekali saja ingat hal ini. Ini bukan hanya soal kita, namun juga menyangkut kehidupan banyak orang di dunia ini. Kalau sampai semua berjalan seperti apa yang terjadi di kehidupan kedua ku maka-

Oke, sepertinya aku harus tenang dulu... Tidak perlu panik, Edna. Yang harus kau lakukan adalah membuat Jeffrey muak denganmu lalu membatalkan pernikahan nya seperti dulu. Benar, aku sudah berhasil melakukannya sekali, melakukannya dua kali bukan masalah besar.

Aku menghembuskan napas panjang menenangkan diri lalu menatap Jeffrey yang sedang memunggungiku, seringai licikku secara otomatis muncul ketika terpikirkan berbagai ide untuk merundung nya. Mari kita rundung bocah itu sampai dia menangis dan membatalkan pernikahan sial ini sendiri

"Kakak!"

"Hm?" cepat-cepat kuubah ekspresi menyeramkan di wajahku tadi dengan senyuman begitu dipanggil oleh adikku yang berlari menghampiri. "Ada apa, Gretta?" tanyaku lembut seolah tidak ada yang terjadi

"Apa kakak akan menikah? Kakak akan menjadi tuan Putri dan kakak itu jadi Pangerannya ya?"

"Tidak. Hal mengerikan itu tidak akan pernah terjadi." jawabku cepat tanpa perlu berpikir, aku memegang kedua pundak adikku dan menatapnya serius. "Dengar, Gretta. Kakak itu bukan Pangeran dan aku tidak akan menikahinya sampai kapan pun. Aku hanya akan menjagamu seumur hidupku"

"Benarkah?"

"Iya. Aku tidak membutuhkan orang lain selain kau, ibu, ayah, Sophia, dan Rery. Hm... Mungkin beberapa pegawai mansion juga, tapi yang jelas tidak dengan Jeffrey Diven"

Gretta mengedipkan mata polos. "Kenapa? Apa kakak itu jahat kepada kakak?" tanya nya, aku tersenyum tipis lalu mengusap rambutnya pelan. Dulu aku kehilangan semuanya dan menjadi antagonis karena memilih Jeffrey, namun kali ini aku akan mengorbankan Jeffrey demi melindungi semua orang yang kusayangi.

"Kau tidak perlu tahu, yang penting kakak pasti menyelamatkanmu kali ini"

Soal perasaanku pada lelaki itu tidak penting, karena sejak awal ini hanya bagian dari alur cerita yang tidak nyata dan akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu. Aku yakin itu.

Mungkin.

"Aku tidak mau diselamatkan kakak, aku maunya Pangeran!" seruan Gretta seketika menyadarkan ku dari lamunan singkat, adikku itu menatapku dengan pipi menggembung tidak suka.

I'm The Villainess SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang