Chapter 09 : Duchess Diven

5K 671 42
                                    

Setelah sang Pangeran berkata ingin membuat pesta teh, besoknya seluruh pelayan di Istana pangeran langsung jungkir balik sibuk menyiapkan titah tuan mereka secepat dan se-sempurna mungkin.

Saking hebohnya, keinginan Pangeran Genio ini pun dengan cepat sampai di telinga Raja. Namun bukannya memarahi anaknya karena mengadakan acara dengan mendadak, sang pemimpin negeri justru mengerahkan pelayan di seluruh Istana untuk membantu persiapan. Pria itu sepertinya senang karena putranya yang selama ini sangat pemilih dalam berteman kini tampak ingin mencari teman melalui pesta teh

Atas perintah Raja, surat undangan pun berhasil ditulis dan dikirim ke beberapa rumah bangsawan besar secepat kilat oleh para Ksatria terpilih yang jago berkuda cepat. Bak magis, persiapan untuk pesta teh pun dalam sekejap hampir selesai.

Pangeran Genio duduk di bangku taman favoritnya seraya dari jauh mengamati para pelayan yang sibuk berlarian membawa berbagai barang, seringai muncul di wajah anak itu

"Aku tidak sabar bertemu tunangan Jeffrey"

Sementara itu di lain tempat, tidak ada angin atau hujan, Edna yang tadinya duduk anteng di meja belajar tiba-tiba bersin beberapa kali. Gadis itu mengusap hidungnya yang terasa gatal seraya menggumam, "Apa barusan ada yang membicarakanku ya?"

Dia menggeleng pelan lalu membaca kembali daftar di buku jurnal rahasianya. Daftar itu merupakan rentetan kemalangan dan penyesalan nya di kehidupan kedua yang Edna tulis begitu sadar kalau dia hidup kembali di masa lalu

Tatapan nya kemudian tertuju pada kalimat "Selamatkan Duchess".

Sang Duchess, Sierra Diven, adalah ibu dari tunangannya yang akan meninggal dalam beberapa tahun kedepan diakibatkan oleh sebuah penyakit misterius.

Nama penyakit itu adalah Blue Spider Lily.

Dinamakan seperti itu karena ketika si pengidap penyakit kehilangan nyawanya, sebuah bunga spider lily berwarna biru akan tumbuh dan mekar di dada orang itu seiring dengan seluruh tubuhnya yang ikut membiru. Bak sebuah kutukan, tidak ada yang tahu bagaimana seseorang bisa terinfeksi penyakit misterius ini, juga tidak ada yang bisa menemukan obat penawarnya.

Duchess adalah satu dari beberapa orang di ibu kota yang terjangkit penyakit ini. Berhubung dia adalah nyonya bangsawan besar yang masih sepupu jauh dari keluarga kerajaan, Duchess menerima perawatan terbaik

Namun tentu, itu saja tidak cukup. Semakin lama ruam biru yang muncul di beberapa bagian tubuh wanita itu semakin banyak, intensitas batuk darah serta nyeri di dadanya juga semakin tinggi. Duchess yang cantik dan elegan yang Edna kenal perlahan berubah kurus, rambutnya yang dulunya panjang nan indah juga mengalami kerontokan hebat

Hati Edna rasanya sangat sakit mengingat bagaimana wanita yang sudah seperti ibu keduanya itu terbaring lemah di ranjang dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Duke mengutus Jeffrey untuk mencari obat penawar, sementara Duke sendiri sibuk mengurus pekerjaan yang menjadi kacau akibat para bangsawan yang menjauh dan menarik kesepakatan usai mengetahui sang Duchess divonis sakit blue spider lily. Mereka takut tertular, padahal penyakit ini bukan tipe yang menular.

Sebenarnya tanpa sepengetahuan Duke maupun Jeffrey, Edna mengerahkan orang-orang dari wilayah Schnee termasuk Rery untuk mencari apapun yang berkaitan dengan penyakit ini. Meskipun hanya detail kecil yang dianggap tidak berguna, gadis itu menginginkan segala berita baru tentang blue spider lily saking tidak inginnya dia kehilangan sosok Duchess.

Dan ketika Jeffrey justru jatuh cinta di tengah petualangannya mencari obat bersama Eleanor (menurut alur novel), Edna sudah lebih dulu berhasil menemukan asal usul penyakit itu serta resep obat penawarnya.

I'm The Villainess SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang