Sudah satu tahun sejak Edna tiba-tiba mengulang kembali kehidupannya, namun baru hari ini dia bisa tidur dengan sangat nyenyak dan bangun dalam kondisi segar tanpa bantuan obat tidur. Ini semua sepertinya berkat rasa lega setelah membunuh pembunuh orang tuanya
Gadis bersurai ungu itu meregangkan tubuh dengan perasaan senang, kemudian berjalan ke meja belajar dan mengambil sebuah buku yang disembunyikan nya. Edna membuka buku, mencoret satu kalimat seraya tersenyum bahagia
'Selamatkan ibu dan ayah'
Tok tok!
"Nona Edna, anda sudah bangun?"
Edna menoleh, menutup buku itu cepat lalu memasukkannya ke dalam laci. "Masuklah"
"Selamat pagi, Sophia" sapanya seraya berjalan ringan menghampiri sang pengasuh yang datang untuk merawatnya
"Selamat pagi, nona Edna. Sepertinya perasaan anda sedang baik hari ini, saya bersyukur" ucap Sophia, meletakkan wadah berisi air hangat lalu membantu Edna membasuh wajah
"Ya. Aku sangat senang sampai ingin mencium semua orang hari ini" aku gadis kecil itu dengan senyuman manis, dia lalu bertanya. "Omong-omong, Ibu dan ayah ada kan? Mereka sedang di ruang makan kan sekarang?"
"Tidak, nona. Tuan dan nyonya besar baru saja bangun dan sekarang sedang bersiap seperti anda"
'Ah, sepertinya aku terlalu banyak menaruh obat tidur di teh mereka kemarin' batin Edna meringis mendengar ucapan pengasuhnya. Tapi di sisi lain dia tetap senang karena setidaknya, hari ini orang tuanya bersiap untuk melakukan aktivitas seperti biasanya dan bukannya dipersiapkan untuk pemakaman
Berbicara soal pemakaman, gadis itu penasaran dengan mayat si pelaku yang dipasrahkannya pada Sophia kemarin.
"Sophia, soal kemarin.... um... Bagaimana kau... " Edna menggantung ucapannya, ragu membawa topik ini karena Sophia terlihat sangat terkejut kemarin. Dia menatap pengasuhnya dengan merasa bersalah, tapi tidak bisa memberitahu wanita itu kalau semalam orang yang dia bunuh adalah pelaku yang datang untuk membunuh orang tuanya berdasarkan ingatan di kehidupan sebelumnya
"Anda tidak perlu khawatir, nona Edna. Tidak ada satu tetes pun dari kejadian semalam yang tersisa di kamar tuan dan nyonya, kami sudah membersihkannya seolah tidak pernah terjadi. Tentu saja, tanpa sepengetahuan mereka juga" balas Sophia sigap
"Kau.... Tidak akan bertanya alasanku?"
"Tidak. Saya memang tidak mengerti kenapa anda melakukan itu, tapi saya yakin pasti ada alasan kuat yang membuat anda harus melakukannya. Nona sudah mulai dewasa, sudah bisa membedakan mana yang salah dan benar, jadi saya percaya nona mengerti dengan pilihan yang anda ambil waktu itu" jelas Sophia, dia menghela napas lalu mengusap air mata yang menetes di pipi Edna,
"Tapi kalau bisa tolong jangan diulangi lagi, nona. Saya tidak ingin melihat anda membahayakan diri sendiri kemudian tersakiti"
Edna mengangguk, dia menghambur ke pelukan Sophia. "Terima kasih.. Hiks, sudah percaya padaku, Sophia. Maaf aku tidak bisa menceritakannya padamu"
"Tidak apa-apa, nona. Saya hanya berharap nona bahagia kali ini"
*****
Seperti yang sudah Edna duga sebelumnya, tadi saat sarapan Ibunya memberitahu bahwa dia akan mulai menerima pelajaran privat hari ini. Ibu bilang pihak keluarga Jeffrey sudah mengirimkan guru terbaik di Kerajaan supaya dia bisa belajar dengan baik, persis seperti yang terjadi di kehidupan sebelumnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villainess Sister
Historical FictionEdna Schnee baru menyadari jika dirinya adalah karakter di sebuah novel menjelang akhir cerita. Sesuai novelnya, dia menjadi penjahat yang paling kejam setelah para protagonis membunuh adiknya, Gretta Schnee, yang juga merupakan tokoh antagonis disa...