BAB 7

190 4 3
                                    

★ General POV ★

Deli sarapan bersama Alvyn dan Gavyn di dapur. 

"Ayah, Ayo kita piknik, Deli juga ikut." kata Alvyn tiba-tiba.

"Bagaimana jika hari minggu Ayah?" tanya nya menuntut jawaban.

Gavyn dan Deli beradu pandang,

"Mm—Al, Aku minta maaf tidak bisa piknik hari Minggu ini. Minggu pagi Aku harus mengurus sesuatu hal di Happy Tree. Aku sungguh minta maaf, "Deli menyahut dengan sangat menyesal.

Wajah Alvyn merenggut, "Apa itu Happy Tree? Kenapa Kamu mementingkan dia dari pada diriku?" kata Alvyn ngambek.

Deli tersenyum, lalu mengusap kepalanya. "Itu panti asuhan. Tempat Aku dulu dibesarkan. Di sana banyak teman-teman seusia mu, sayang. Kapan-kapan Aku akan mengajak mu main ke sana."

"Benarkah?" matanya tidak kesal lagi sekarang.

"Hmm.. sebagai gantinya, Aku akan mengajak mu ke kebun binatang di San Francisco sore ini, segera setelah urusan ku di Happy Tree selesai. Aku janji."

"Janji?" Alvyn menyodorkan jari kelingking nya.

"Tentu."

Sesampainya di kampus, Linn langsung menarik tangan Delicia ke sudut kantin yang minim oleh mahasiswa lainnya. Seseorang dari kejauhan menatap Deli dan Linn dengan sinis, setelah itu berlalu pergi.

"Nah bagaimana? Aku tak bisa fokus makan karena memikirkan tentangmu dengan Mr. M," Linn menyeringai nakal.

"Mr. M?" Deli tak bisa menahan senyum pada perhatian dan rasa ingin tahu Linn yang meluap-luap itu.

"Aku tidak mungkin menyebarkan nama lengkapnya kan?"  sahutnya.

Deli tertawa, "Apa yang terjadi kemarin? Kau sudah menyelesaikan kesalahpahaman kalian?" tanya nya penasaran.

"Ohh Linn... Kau tidak tahu apa yang terjadi kemarin." Deli merasa malu. Ini sangat pribadi. Tentang dirinya dan Gavyn yang sudah melewati malam yang panas kemarin.

"Ada apa? Apa yang terjadi? Kau harus menceritakan semuanya padaku." ucap Linn mendesak.

Mau tak mau Deli harus mengatakannya pada Linn. Jika tidak, wanita itu tak akan meninggalkan dirinya sendiri sampai dia menceritakan semuanya.

"Kami sudah bercinta, " ucap Deli pelan. Sepelan hembusan nafasnya.

"Kau serius?" pekik Linn sangat terkejut.

Deli mengangguk, "Bagaimana bisa?"

"Terjadi begitu saja. Aku— entah mengapa Aku dengan mudahnya melepaskan keperawanan ku." lirih Deli.

"Tak apa. Kau sudah 24 tahun Deli. Terlebih ini Mr. M. Ya Tuhan—Aku tidak bisa membayangkan bagaimana malam panas kalian," Linn dengan gemas cekikikan.

"Menyenangkan, Linn. Sangat menyenangkan." kata Deli pelan, sambil tersenyum. Deli
berusaha menyembunyikan rasa malu saat menceritakannya.

"Apakah dia membuatmu ‘datang’?"

"Ya," gumam Deli. Mukanya merah padam. Mengapa Linn bisa begitu terus terang—Pikir nya.

Linn memegang tangan Deli, "Itu bagus." Linn menatap Deli tak percaya.

"Aku tahu ini pertama kalinya buatmu. Tapi Wow, Mr.M benar-benar benar jantan." serunya takjub. Deli hanya bisa tersenyum kikuk.

"Saat pertamaku sangat mengerikan," lanjut Linn, menunjukkan wajah yang sedih tapi terlihat lucu itu.

Secret WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang