Keesokan harinya, Deli keluar dari kamarnya dengan menggunakan legging abu-abu dan kemeja lengan panjang bergaris. Dia menghampiri Ibunya yang sedang sibuk di dapur, "Pagi Bu." Deli mencium Ibunya sebelum duduk di meja makan.
"Selamat pagi, sayang."
"Apa yang Kau buat Bu?"
Setumpuk pancake di sajikan di hadapan Deli.
"Pancake buttermilk dengan remah Oreo. Ayo kita makan."
Gina dan Deli kemudian makan dengan tenang di meja makan.
"Apa terjadi sesuatu Deli?"
"Apa maksud mu Bu?"
"Kamu tidak menghubungi Ibu jika ingin berkunjung kesini."
"Tidak ada masalah Bu. Kuliah ku juga lancar. Aku hanya-merindukan mu.
"Syukurlah. Ibu juga sangat merindukan mu, Deli."
"Jadi, " Deli menatap Ibunya dengan penasaran. "Siapa dia Bu? Aku belum pernah melihatnya."
Gina menyudahi sarapannya, lalu menatap Deli dengan lekat.
"Seperti yang Kau tahu, dia adalah Martin Natt. Dia tinggal di lantai tiga."
"Di lantai tiga apartemen ini?" Deli tercengang, Gina hanya mengangguk membenarkan.
"Oh oke. Apa pekerjaan nya? Bagaimana sifatnya?"
"Dia bekerja di pelabuhan. Dia sangat dewasa dan perhatian. Oh, Deli.. Aku tak tahu apakah Aku pantas mengatakan itu. Kau pasti terkejut tentang kejadian semalam." Gina meremas tangan Deli.
"Tidak Bu. Aku baik-baik saja. Aku mendukung sepenuhnya keputusan mu. Ku lihat dia Pria yang baik." Deli tersenyum.
"Ya, dia memang. Martin mengajak Ibu berlibur akhir bulan ini."
"Serius bu? Aku senang mendengarnya. Ibu memang harus sering-sering berlibur. Dan Aku minta maaf Bu, tidak dapat melakukan itu untuk mu."
"Tidak Deli, dengan kehadiran mu disini sudah membuat Ibu bahagia."
Deli tersenyum, "Aku mencintaimu Bu."
"Begitu juga Ibu."
***
Setelah sarapan, Deli mulai membongkar bawaannya. Deli mencabut charger dari ponsel, lalu menyalakan ponsel nya. Deli belum memeriksa ponselnya dari kemarin malam. Sementara menunggu ponsel nya menyala, Deli membuka MacBook dan menyalakan nya.
Bunyi pertanda pesan masuk terus bermunculan di ponselnya.
10 panggilan tak terjawab dan 5 SMS dari Gavyn.
Deli mengigit bibirnya menyadari jika dia belum juga mengabari Pria itu.
'Deli? Apakah Kau sudah sampai?'
'Deli bagaimana kabarmu?'
'Deli tolong segera kabari Aku. Aku bisa gila jika belum mendengar kabar darimu.'
Deli merasa bersalah pada Pria itu.
'Ya Tuhan Deli. Apa terjadi sesuatu padamu? Ku mohon kabari Aku.'
'Deli Aku akan menyusul mu ke New Orleans sekarang juga jika Kau tidak membalas pesan atau mengangkat telepon ku.'
Jantung Deli berdetak cepat. Apakah yang dikatakan Pria itu benar? Apa Gavyn akan menyusul nya kesini?
Deli tidak sanggup mendengar suara Gavyn. Dia memutuskan untuk login ke program email, dan menulis email untuk Gavyn.
Dari: Delicia Powell
Perihal: Kabar
Untuk: Gavyn Maxwell
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wound
Romance{21+} "Aku tidak mau menikah. Tetapi aku ingin mempunyai anak." "Aku ingin hidup bersamanya, tetapi aku tidak ingin punya anak." Takdir mempertemukan mereka dalam benang kehidupan yang kusut. Tetapi Delicia tidak menyangkal bahwa sebenarnya ada sepe...