BAB 15

134 2 0
                                    

"Gavyn…" panggil Deli, sedikit mendesah.

"Sial Deli. Kau mencoba menggoda ku ya?" tiba-tiba nada suara Gavyn berubah serak, matanya menyala, bergairah, dan panas. Sorot matanya tajam menatap Deli.

Deli tersenyum menang. Dia menggoda Gavyn dengan menggerlingkan matanya, dan memainkan jemarinya di atas tali pengikat kimono nya.

Deli menatap Gavyn dengan bergairah, lalu dengan erotis melepaskan tali kimono nya.

Gavyn menelan ludahnya saat Deli membuka kakinya, mengangkang di hadapan Gavyn.

"Apa yang coba Kau lakukan Deli?"

"Kau hanya harus melihatnya..." desah Deli.

Deli mulai memejamkan matanya, lalu tangan kirinya mulai meraba-raba payudara nya sendiri. Deli mengigit bibirnya saat tangan nya sendiri menyentuh pucuk puting nya.

"Hmm ..." jari telunjuk Deli terus menerus berputar di sekitar puting nya.

Tubuh Deli merinding seketika saat puting nya semakin lama semakin mencuat dan keras dari balik lingerie satin yang ia pakai.

Gavyn tercengang melihat kelakuan Deli dari seberang sana. Wanita itu mencoba memuaskan dirinya sendiri di hadapannya.

Jadi telunjuk dan Ibu jari Deli mulai memilin pucuk puting nya yang sudah mengeras. Puting nya terus dia usap, dan sesekali mencubit nya dengan lembut.

"Ohh!! Gavyn..."

Jantung Gavyn berdetak cepat melihat Deli yang sedang memuaskan dirinya sendiri, sambil membayangkan jika dirinyalah yang melakukan itu pada Deli.

Tangan kanan Deli mulai aktif membelai payudara nya yang satu lagi. Ia masih memejamkan mata, membayangkan jika tangan Gavyn lah yang melakukan itu padanya.

"Hhh... Gavyn.... puting ku sangat keras dan sensitif. Apakah Kau mau menghisap nya?" tanya Deli seraya menatap Gavyn dengan bergairah.

Nafas Gavyn memburu, mantap Deli dengan lapar.

"Berdiri Deli."perintah Gavyn dengan wajah mengeras.

Deli tersenyum saat melihat Gavyn begitu tersiksa akan perbuatannya. Bahkan Deli dapat melihat bukit kemaluan Gavyn yang sudah mengembang dari balik celana tidurnya.

Deli langsung berdiri mematuhi perintah Gavyn.

"Tatap Aku Deli…"

Deli menatap kamera dengan nafas kembang kempis.

Ohh sial.. Betapa dia merindukan Pria itu.

"Apakah Kau tahu betapa seksinya dirimu, Deli?" suara Gavyn serak.

"Apakah Kau terangsang melihat ku Mr. Maxwell?" balas Deli tersenyum genit.

"Sangat Deli. Ohh, Andai Aku ada disana sekarang, Aku akan langsung memasuki mu dengan keras dan panas saat itu juga." ancam Gavyn membara.

"Sekarang, lepas kimono mu..."desis Gavyn memerintah. Kepalanya sedikit miring, menikmati pertunjukan Deli.

Deli mulai melepas kimono nya dengan gerakan sensual. Deli mengigit bibirnya saat melihat kimono sudah tergeletak dilantai.

Kulit putih mulus Deli terpampang jelas, dan terlihat kontras dengan lingerie warna hitam nya.

Pupil mata Gavyn membesar, jakunnya terlihat naik turun.

Deli mengangkat kaki kanannya, dan menopangnya di ujung kursi, hingga pangkal pahanya terbuka lebar. Gavyn menjilat bibir bawahnya.

"Buka lingerie sialan itu, Deli." desis Gavyn dengan kasar.

Secret WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang