Hari itu setelah makan siang, Deli dan Alvyn di kejutkan oleh dua pria kekar dari toko alat olahraga yang memasang jaring pengaman di trampolin.
Meskipun Alvyn sangat gembira sekali, Deli tetap memastikan nama Gavyn ada di perintah kerja.
"Penutup pengaman jaring ini di buat 360 derajat yang tahan terhadap sinar UV, tahan pudar, dan tahan sobek. Tinggi jaring pengaman 5.3ft atau sekitar 1,6 meter. Tiang kandang dilapisi dengan busa 8mm, dapat melindungi anak-anak Anda dari benturan dengan tiang baja. Penutup pengaman jaring ini benar-benar aman untuk anak-anak Anda." jelas salah satu Pria tersebut.“Bisakah Aku, bisakah Aku mencobanya?” Alvyn berlari mengitari halaman seperti satelit yang mengorbit bumi. "Kumohon.. Kumohon?"
Deli berjongkok di depan Alvyn. "Mari kita tunggu Ayahmu datang."
Hari ini Deli makan siang tanpa Gavyn. Katanya dia ada urusan dengan Prof. Andrews.
Deli mendengar suara deru mobil. Alvyn langsung berlari ke pintu utama. Beberapa saat kemudian, dia kembali, melompat-lompat di sekitar Gavyn, menggiringnya ke halaman belakang.
Denyut nadi Deli terpompa lebih keras dan jantungnya berdetak lebih cepat setiap kali melihat Gavyn. Seharusnya dia tidak boleh seperti itu. Seharusnya dia tidak boleh melibatkan hatinya dalam hubungan mereka. Karena bagaimanapun, tidak akan ada kata cinta di dalam hubungan mereka.
"Selamat datang di rumah." ujar Deli menyambut Gavyn
“Alvyn sangat senang mendapatkan hadiah mu.”
Gavyn tersenyum pada Deli, dan hanya karena itu, jantungnya berpacu lebih liar. "Apakah Kamu ingin melakukan kehormatan untuk bouncing pertama?"
“Aku lebih suka menonton Alvyn. Dan kamu, Deli. Aku ingin melihat kalian berdua bersenang-senang bersama.” jawab Gavyn
Jawaban Gavyn menggetarkan Deli. Alvyn sudah berlari ke trampolin. Deli mengangkat tubuh Alvyn, melemparkannya ke tengah sebelum dirinya naik. Mereka melompat, berguling dan bermain dengan tawa memenuhi udara.
Rasanya seperti menjadi anak kecil lagi yang tidak pernah Deli miliki. Akhirnya setelah lelah, mereka turun dan terengah-engah. Deli langsung terpusat oleh tatapan Gavyn yang begitu panas membakar kulitnya.
Jika saja Alvyn tidak meluncur ke dalam pelukan ayahnya, mungkin dirinya akan melompat ke arah Gavyn saat itu juga.
"Ayo, Ayah, kamu juga harus mencobanya." Alvyn menarik tangan ayahnya.
Kemudian tangan mungil yang satunya lagi meraih tangan Deli. "Ayo," Alvyn bersikeras. "Aku ingin melompat dengan kalian berdua."
Mereka bermain dan melompat tinggi, sementara Alvyn berteriak kegirangan. Setiap kali Gavyn mendarat, Deli juga terpantul sampai dia menjerit sekeras Alvyn. Deli belum pernah bersenang-senang seperti ini. Terlebih dengan Gavyn dan Alvyn. Deli sangat menginginkan moment ini setiap harinya.
Deli kehabisan napas, kemudian kehilangan keseimbangannya. Tubuhnya menabrak Gavyn, dan membuat mereka berdua terlempar ke samping. Deli mendarat di atas Gavyn, tubuhnya rata dengan tubuh Gavyn.
Jika tidak ingat di sini ada Alvyn, mungkin Gavyn sudah mencumbu Deli saat itu juga.
Tawa Alvyn memecahkan momen canggung mereka. Mungkin Alvyn berpikir itu adalah hal yang menyenangkan. Alvyn melompat-lompat di sekitar mereka, mendorong mereka berulang-ulang menjadi semakin dekat.
Gavyn menatap Deli intens, dan Deli langsung tersadar sebelum kewarasan nya hilang berakibat dirinya memeluk Gavyn dan mencium Pria itu di depan putranya. Deli berguling dan merangkak menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wound
Roman d'amour{21+} "Aku tidak mau menikah. Tetapi aku ingin mempunyai anak." "Aku ingin hidup bersamanya, tetapi aku tidak ingin punya anak." Takdir mempertemukan mereka dalam benang kehidupan yang kusut. Tetapi Delicia tidak menyangkal bahwa sebenarnya ada sepe...