BAB 10

156 1 0
                                    

Hari Minggu adalah hari libur Deli. Tapi dirinya memutuskan untuk tetap di rumah Gavyn minggu ini. Bukan-bukan, itu karena pria itu. Gavyn menyuruh Deli untuk beristirahat di rumah akhir pekan ini.  Deli menyetujuinya, karena esok hari dirinya harus sudah datang ke kampus mengejar ketertinggalannya.

Pagi itu Deli dengan leluasa melihat Gavyn sibuk pagi-pagi membuat sarapan untuk mereka.

"Ayah, bolehkah Aku mengoleskan coklat walnut ini ke atas roti?" Alvyn bertanya pada Gavyn yang sedang mengeluarkan jus jeruk dari kulkas.

"Boleh. Tapi jangan sampai berantakan." titah Gavyn memperingatkan.

"Deli, apakah Kamu ingin lebih banyak coklat?" Alvyn bertanya.

"Tentu chef. Lebih banyak coklat." Alvyn terkikik di panggil Chef oleh Deli.

Setelah selesai mengoleskan selai untuk nya dan juga Deli, Alvyn berusaha menuangkan sekotak jus ke dalam gelas miliknya.

"Oh tidak Al. Itu terlalu berat. Kenapa kamu tidak duduk di konter dengan Deli?”

"Kemari Alvyn, serahkan semuanya pada ayahmu." Alvyn langsung meluncur turun dan naik ke tempat duduk di samping Deli.

Deli mengobrol dengan Alvyn tentang kartun favoritnya di hari Minggu, sementara Gavyn sedang sibuk memasukkan roti miliki Alvyn dan Deli ke pemanggang.

Setelah selesai, Gavyn menghampiri mereka dan duduk di samping Alvyn.

"Ayah apa itu Mozarella?" tanya Alvyn.

"Hmm.. Ayah tidak terlalu suka manis. Tapi ada satu rasa yang ayah paling suka—" ucapannya menggantung, mata Gavyn melirik Deli.

"Apa itu?" tanya Alvyn polos.

Wajah Deli sudah merah padam. "Lupakan Al, cepat habiskan sarapan mu."

Alvyn dengan patuh memakan roti panggang nya.

"Apa yang ingin kalian lakukan akhir pekan ini?" tanya Deli.

Gavyn menatap Alvyn “Kami akan berenang. Aku akan mengajarkan Alvyn berenang. Kau bisa memperhatikan kami dari jauh jika mau."

"Hmm... Aku ingin melihat Alvyn berenang. Apakah kamu sudah bisa berenang Al?"

"Aku sudah bisa mengapung lebih dari 30 detik, Aku juga bisa meluncur tanpa papan pelampung." kata Alvyn dengan bangga.

"Wahh... itu sangat keren. Nanti perlihatkan padaku ya."

"Hmm..."

Setelah menghabiskan rotinya, Alvyn mengusap wajahnya dengan serbet. “Terima kasih untuk sarapannya.”

"Alvyn, Kamu bisa mengganti pakaian mu dengan Deli. Ayah akan tunggu di kolam renang."

"Baik Ayah."

Deli sedang mengecek peralatan renang Alvyn. Anak itu sudah siap dengan memakai celana renang Captain America nya. Kacamata renang  dengan UV shields juga sudah di siapkan. Begitu juga dengan topi renang dan papan renang.

Deli dan Alvyn keluar dari pintu samping menuju kolam renang. Mereka melihat Gavyn dengan indahnya berenang di kolam yang biru itu.

"Ayah—"

Gavyn yang tersadar langsung keluar dari kolam renang dan menghampiri Putranya.

Deli hampir saja meneteskan air liurnya ketika melihat tubuh atletis Gavyn bermandikan cahaya matahari, terlihat begitu bersinar. Gavyn hanya memakai celana renang pendek. Bulu-bulu halus terlihat menyembul di balik celana renang merahnya. Seketika pipi Deli memanas teringat percintaan mereka kemarin, ia pun langsung mengalihkan pandangannya.

Secret WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang