Hari-hari seperti biasa berlalu dengan cepat. Terkadang Erwin tak ada di rumah, yang membuat tugas (name) berkurang.
Bahkan bisa di bilang Erwin jarang ada di rumah, atau sekali di rumahpun hanya dua hari lalu kembali pada pekerjaan dengan waktu yang cukup lama.
Mungkin benar kata Levi bahwa Erwin merupakan orang yang cukup penting di militer, makanya ia jarang pulang ke rumah.
Setiap pagi (name) melakukan kegiatan yang sama yaitu langsung saja menyapu halaman. Karna itu ia pun jadi akrab dengan tukang kebun di sana.
Dan karna para pelayan terkadang ada waktu istirahat, (name) merasa ia melakukan haremnya sendiri. Ia pelayan wanita sendiri sedangkan yang lainnya pelayan lelaki. Tapi (name) bisa akrab dengan mereka dengan cepat. Dan dia pun tak takut karna kepala pelayannya selalu menjaganya.
(Name) menjadi periang kembali.
Walau tetap bekas air panas di wajahnya masih ada, tapi untungnya sudah agak mereda.
(Name) anggap kenang-kenangan pertama kali berkerja di sana.
Pagi yang cukup mendung (name) menyapu lagi di halaman kediaman.
Sampai ada yang berteriak untuk segera cepat-cepat menyiapkan karna Erwin akan pulang.
(Name) menyelesaikan perkerjaannya lalu ikut masuk ke dalam lalu masuk ke dalam.
Setiap Erwin akan pulang semua pelayan akan menjadi ribut untuk menyiapkan banyak keperluan.
Setetalah semuanya selesai, (name) dan para pelayan lainnya langsung berkumpul di depan menunggu Erwin datang.
Tepat saat Erwin datang, para pelayan termasuk (name) langsung menunduk menghormati Erwin.
Erwin melirik (name) yang masih menunduk.
"Kamu, antarkan segera teh ke ruangku." Perintah Erwin.
(Name) mengangguk dan segera ke dapur meminta teh.
Setelanya (name) langsung pergi ke ruang Erwin.
(Name) masuk untuk memberikan Erwin teh.
Saat (name) berbalik ingin pergi dari ruang Erwin.
Erwin malah mendekapnya.
(Name) hanya terdiam karna Erwin memang suka mendekapnya tiba-tiba. Atau terkedang memujinya tanpa ada alasan yang pasti. Tapi bagi (name) itu hanya sebagai pelampiasan rindu untuk seorang wanita lain. Jadi (name) terkadang meladeninya dengan baik atau terdiam bingung.
"Aku...ingin kau di sini..." lirih Erwin entah untuk siapa.
(Name) mengangguk.
"Baik sir." Jawab (name) lesu.
Erwin meminum tehnya dengan wajah kalut. Sedangkan (name) duduk terdiam masih kebingungan dengan sikap Erwin.
Erwin melirik ke arah (name) lalu menghelakan nafas.
"Bisa kah kau memijit tubuhku?" Tanya Erwin.
(Name) sempat terdiam sebentar.
Ia merasa canggung jika harus menyentuh tubuh tuannya tersebut.
"Baik sir..." (name) sedikit memijat bahu Erwin.
(Name) terus-menerus memijat Erwin dengan jemari yang lentik tersebut. Ia dapat merasakan tubuh yang kekar itu mungkin agak kaku karna kecapekan.
Erwin menatap datar (name).
(Name) langsung menghentikan pijitannya.
"Kemarilah..." Erwin menyuruh (name) mendekatkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Far
FanfictionCerita ini bercerita saat dunia masih memandang kelas status sosial seseorang. (Name) yang berada di bawah dan dia yang ada di atas, saling mencintai. tapi kelas sosial sama sekali tak mengizinkan mereka. Walau sudah saling mencintai tapi perasaan...