Sedikit Rec

125 6 0
                                    

Sekilas saat Erwin menatap jendela Erwin melihat seorang perempuan sedang terdiam menatap pohon sakura sendirian.

Erwin sedikit tersenyum dan berniat menghampirinya.

(Name) masih terbengong menatap bunga sakura.

"Ada yang bilang kalau bunga sakura itu cantik karna mereka hanya kembang saat musim semi, ada juga yang bilang mereka menyeramkan karna cepat berguguran seperti pertanda kematian... kau fraksi mana?"

Suara seorang lelaki sedikit mengejutkan (name).

Saat (name) melirik ia ternyata itu adalah lelaki yang tadi, (name) langsung menghelakan nafas dan melirik benci.

"Bagus! Rasanya muak melihat anda..." ejek (name) dalam hati.

(Name) sedikit membuang wajahnya.

Lelaki di depannya masih tersenyum dan menatap (name).

"Tak sopan ya berbicara pada seorang wanita tanpa berkenalan dulu?"

(Name) menghelakan nafas.

Lalu mengganti wajah amarahnya dengan senyuman paksaan, ya hanya pura-pura.

"Uhm? Maaf tadi saya agak melamun.. tadi apa?" Tanya (name) ramah.

"Ouh... karna kau baru pindah... saya mau mengajakmu berkenalan.. nama saya Erwin Smith... kamar saya ada di kamar nomor 22 di lantai tiga..."

(Name) sangat kesal rasanya harus mengetahui mereka serumah susun.

"Saya (name) Sniperz, kamar saya ada di nomor 13 lantai dua... salam kenal.... uhm... pak?"

Erwin terkekeh.

"Smith saja... buang rasa formalmu.." Erwin menjulurkan tangannya pada (name).

(Name) menyibak rambutnya karna merasa tak nyaman.

"Baiklah Smith san..." (name) membalas jabatan tangannya Erwin.

"Mungkin tak apa-apa untuk kesan pertama..." pikir (name).

"Ah itu lebih baik... apa kau suka bunga sakura?"

(Name) merasa kesal karna Erwin meneruskan topik pembicaraan.

"Ups! Jam berapa ini? Saya pamit dahulu... semoga kita akur ke depannya..."

Erwin langsung pergi meninggalkan (name).

"Lelaki yang aneh..." dercih (name) dalam hati.

Setelahnya (name) berjalan sendiri ke dalam dan melihat kotak berisi buku-bukunya ada di depan kamarnya.

Ibu asramanya memamg sudah memberi tahu bahwa Erwin yang baru berkenalan dengannya adalah orang yang mengantarnya.

"Sial... aku harus berterimakasih..." pikir (name) dalam hati.

Masih dalam pengerjaan ya semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dalam pengerjaan ya semuanya.. ntah kapan saya putuskan untuk publikasikan...

Semua selamat tinggal...

Terimakasih

To Far Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang