"Mas, kamu mengatakan apa?"
"Yessy, banyak yang ingin aku katakan, tapi aku berharap kamu tidak akan terkejut. Aku tahu kamu sedang dalam keadaan prihatin karena bapak sedang sakit. Tapi masalah hidup kamu harus kamu selesaikan. Harus kamu atasi."
Tiba-tiba Yessy termenung.
"Aku sudah ketemu Suni di rumah sakit. Ternyata Suni itu kerabat aku dari kampung, yang sudah lama dicari-cari bapaknya. Aku bersyukur dia ketemu kamu."
"Suni ?" Yessy mengusap air matanya.
"Ya, Suni. Berkali-kali kamu bilang "pembantu" aku tidak tahu bahwa dia Suni."
"Iya, aku menemukan dia ketika dia kabur setelah hampir diperkosa."
"Syukurlah kamu menyelamatkannya. Dia sudah menceritakan semuanya."
"Lalu apa hubungan Suni dengan kata-kata kamu di awal kedatangan kamu?"
"Suni sudah tahu kelakuan suami kamu."
Yessy kaget.
"Suni sudah tahu? Sebenarnya apa yang dilakukan suami aku?"
"Menurut kamu apa? Sekarang aku ingin bertanya. Mengapa kamu tidak segera kembali ke rumah sakit, lalu aku temukan disini dalam keadaan habis menangis? Apa kamu menemukan sesuatu ? Dikamar, misalnya?"
"Aku sama sekali tidak menyangka, tapi aku tiba-tiba punya dugaan buruk atas suami aku. Aku menemukan bra perempuan didalam kamar aku. Menurut kamu apa artinya?"
"Kamu sudah bertanya pada suami kamu?"
"Tidak. Aku tak mau menanyakannya. Tapi itu sesuatu yang buruk dan kotor. Itu kamarku, kamar pribadi aku dan suami aku. Bagaimana ada benda milik perempuan ada didalam situ?"
"Bukan hanya bra. Lihat ini. Tapi maaf Yes, aku yakin kamu wanita yang kuat. Aku sangat menyayangi kamu, dan aku tidak ingin ada yang menyakiti kamu," kata Gunawan sambil membuka ponselnya, lalu ditunjukkannya kepada Yessy foto Anto ketika ada dirumah makan berdua dengan perempuan lain, dan suasana kamarnya yang berantakan.
"Ya Tuhan,,, ya Tuhan,,," Yessy menangis keras.
"Aku tak perlu bicara, karena gambar ini sudah mengatakan semuanya."
"Itu.. perempuan yang tadi datang kemari bersamanya," kata Yessy sambil menangis.
"Jadi tadi mereka masih disini?"
"Perempuan itu mengaku bernama Indri, teman sekantornya yang sedang punya tugas keluar. Aku masuk kerumah dan melihat suami aku sedang memunguti baju-baju yang berserakan dilantai. Aku memintanya untuk aku cuci, tapi dia memaksa akan membawanya ke laundry. Tapi ada satu yang tertinggal di kolong."
Yessy berdiri dan bergegas kebelakang, lalu kembali dengan membawa bungkusan. Itu bra yang tadi ditemukannya.
"Yessy, Allah telah membuat agar kamu mengetahuinya dari benda yang tertinggal ini. Tapi hentikan tangismu. Sayang air mata kamu kalau hanya untuk menangisi laki-laki busuk yang sudah menipu kamu."
Yessy menutup wajahnya, terengah-engah ketika berusaha menahan jerit dan tangisnya.
Gunawan pergi kebelakang, mengambil segelas air dingin kemudian diberikannya kepada Yessy.
"Suni tidak mau mengatakannya.."
"Suni menahannya, karena dia mengingat keadaan kamu yang sedang prihatin memikirkan bapak. Tapi ketika menemukan pemandangan dikamar itu kemarin, dia bilang tak tahan lagi. Karenanya begitu ketemu aku lalu dia mengatakan semua yang pernah dicurigainya. Dia juga sering mendengar suamimu sedang bicara dengan seseorang dibelakang kamu, yang diyakininya itu adalah seorang wanita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terserak
Random~•°°story snippet°°•~ Menceritakan Cinta yang Terserak/Tersebar diseluruh dunia yang tidak beraturan. Mencari mencari cinta yang berserakan tidak tau tujuannya kemana dan apa tujuannya. Ketika cinta melabuhkan bubuk cinta kapadanya, apa yang akan t...