"Gimana sih mas, biar aku saja.." kata Yessy masih penasaran.
"Yessy, bandel amat sih, biar aku saja, aku bawa ke laundry kayak baju-bajuku kemarin. Aku tuh kasihan sama kamu kalau masih harus mikirin aku, Sudahlah," kata Anto sambil berebut keresek itu lalu memungut kembali beberapa baju yang tadi tumpah terserak.
Yessy diam dengan heran, lalu dibiarkannya suaminya mengambil baju-baju itu,
Lalu tak lama kemudian terdengar suara mobil berbunyi, bukan hanya sekali tapi berkali-kali, Yessy mengernyitkan dahinya,
"Apa sih itu.. membunyikan suara mobil sampai seperti itu.
"Itu.. sebenarnya kami sedang punya tugas kantor.. jadi.. aku minta maaf tidak bisa lama-lama. Maaf ya," Anto mencium kening istrinya, kemudian bergegas keluar dari kamar.
Yessy terpaku ditempatnya, sehingga tak mampu melangkah mengantarkan suaminya ke depan, Sampai terdengar mobil dinyalakan dan menjauh kemudian lenyap dari halaman.
Yessy baru sadar akan dirinya setelah beberapa saat berlalu.
"Ya ampun, mengapa sikap mas Anto menjadi aneh seperti itu?"
Lalu Yessy menuju ke tempat tidur yang berantakan tak beraturan. Bantal terlempar kemana, guling kemana, dan selimut terlempar sebelah diatas ranjang, yang lainnya terlempar kebawah.
Yessy menghela nafas.
"Ini cara tidur yang sangat keterlaluan, lalu meninggalkannya begitu saja," gumam Yessyta sambil menarik semua seprai, dan melepaskan semua sarung bantal dan guling.
"Baunya .. aduuh.. bukan main..Apakah mas Anto tidak pernah mandi selama beberapa hari ini?"
Yessy melemparkannya semua ke lantai, lalu mengambil seprai dan sarung bantal baru dari dalam almari kemudian menatanya.
Lalu dia menyalakan AC dikamar itu karena merasa gerah.
Yessy mengambil keranjang cucian, kemudian meletakkan semua yang kotor ke dalamnya. Baru kemudian mulai menyapu lantai.
Dia harus membersihkannya dengan baik agar nanti ketika suaminya pulang dan ingin tidur, bisa tidur dengan nyaman.
Ketika dia membungkuk untuk merogoh kotoran dari bawah kasur, mata Yessy menatap sesuatu. Dengan sapu dia menarik benda itu, dan Yessy terbelalak melihat apa yang ditemukannya.
Sebuah benda diambilnya dengan tangan. Benda bertali, dan itu adalah sebuah bra.
Bra warna merah muda, bukan miliknya.
Yessy berdebar. Bagaimana mungkin ada pakaian dalam wanita terserak dikamarnya? Lalu Yessy teringat perempuan cantik yang duduk didalam mobil suaminya. Apakah ada hubungannya bra itu dengan wanita cantik tadi?
Dengan gemetar Yessy memasukkan bra itu kedalam sebuah kantong. Dia mengambil ponsel, ingin menelpon suaminya, tapi tidak jadi. Hatinya mulai menduga-duga. Mungkinkah suaminya membawa perempuan kedalam rumahnya? Bahkan bermain di kamarnya? Kamar tidurnya? Tempat yang sangat pribadi ?
Lalu terpikir oleh Yessy, mungkinkah ini milik Suni? Tapi tak mungkin, Suni tidak masuk kedalam kamar itu. Tidak berani, dan ini bukan bra yang sederhana, pasti ada harganya. dia memberi bra beberapa kepada Suni, tapi tak ada yang modelnya seperti ini.
Yessy menutup pintu kamarnya dengan gelisah. dia menyimpan bungkusan bra itu dibelakang dapur.
Bermacam perasaan mengaduk-aduk hatinya. Dia ingin menangis, ingin menjerit. Ingin bertanya kepada siapa tentang bra itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terserak
De Todo~•°°story snippet°°•~ Menceritakan Cinta yang Terserak/Tersebar diseluruh dunia yang tidak beraturan. Mencari mencari cinta yang berserakan tidak tau tujuannya kemana dan apa tujuannya. Ketika cinta melabuhkan bubuk cinta kapadanya, apa yang akan t...