LMA 05.00

462 118 123
                                    

Kalau boleh memilih Sisi sedang malas pulang ke rumah. Tapi mau ke mana lagi kalau bukan ke rumah yang bagaikan neraka itu?

Sisi sadar dia tidak tahu apa-apa tentang Hermawan. Lelaki yang setiap hari lebih sibuk di kantor. Sekali pulang pasti membawa amarah padanya.

"Yah. Ini Sisi buatkan kopi untuk Ayah."

"Kopi apa ini?"

"Itu kopi yang biasa bi Jemi suguhkan untuk tamu,"

"Kamu tahu nggak, saya tidak suka minum kopi!"

"Maafin Sisi, Yah. Soalnya Ayah nggak pernah bilang sama Sisi kalau nggak suka minum kopi."

"Sudah, kamu keluar saja. Jangan ganggu saya kerja."

Bayangan itu selalu membuat Sisi meringis. Tapi dia tumbuh tanpa belaian, tanpa bisa bermanja-manja seperti anak lain. Sisi sempat mengalami depresi tapi untunglah kebahagiaan hadir tidak harus dari keluarga. Sisi berhasil menemukan kebahagiaannya sendiri, meski hanya lewat media sosial saat bersama dengan idolanya.

Langkah kaki Sisi terhenti ketika melihat Hermawan sedang berdiri di ambang pintu.

Ada apa lagi ini?

Apa lelaki itu akan memakinya. Atau malah memukulnya?

Sisi menarik napas dalam-dalam kemudian dia berjalan tanpa menundukkan kepala, dia mengangkat wajahnya dan berjalan dengan lantang.

"Ikut Ayah."

Sisi menatap sekilas wajah lelaki yang berbicara tanpa menatapnya itu.

"Nggak mau."

"Ikut!"

"Untuk apa?"

"Ada acara yang harus kamu datangi bersama Ayah. Jangan melawan dan kamu hanya perlu ikut."

"Kenapa aku harus ikut? Sisi harus sekolah."

Sisi berjalan lagi, tapi ayahnya kembali mencegah dia pergi.

"Ayah akan hubungi pihak sekolah. Sore ini kamu ke Bandung bersama Ayah. Lusa kamu libur, jadi hanya perlu izin untuk besok."

Setelah itu ayah Sisi pergi meninggalkan Sisi begitu saja. Walau sudah terbiasa, tetap saja Sisi lelah, dia selalu di kendalikan, dia tidak boleh melawan. Dan sekarang? Apa tujuan ayahnya mengajak pergi ke Bandung? Seingat Sisi, dia tidak memiliki kerabat di sana.

Dengan terpaksa Sisi bersiap untuk ke Bandung sore ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan terpaksa Sisi bersiap untuk ke Bandung sore ini. Bi Jemi membantu Sisi memasukkan beberapa potong pakaian dan kebutuhan lainnya ke dalam tas.

"Bi, nggak usah banyak-banyak. Lagian cuman sebentar," kata Sisi pada Bi Jemi.

"Iya, Non. Tapi Non jangan lupa minum obatnya, ya."

Love Me Again (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang