LMA 06.00

503 120 107
                                    

"Balikin HP gua!"

Avin mengambil ponselnya dari Nana, dia mulai curiga karena saudara perempuannya itu terus tersenyum-senyum tidak jelas.

"Anjir! Lo ngapain Nana! Ya Allah, bikin gua malu!" Alvino ingin menghapus pesan yang dikirim Nana tapi Sisi keburu membacanya duluan.

"Udah, sih. Cuman gitu doang. Lagian gue liat profilnya dia emang cantik," jawab Nana tidak mau disalahkan.

Avin marah pun percuma, dia memilih menambahkan balasan chat yang dikirim Nana.

Avin : Sorry itu bukan gw yang ngirim.

Nana mendengkus, dia tidak mengerti kenapa Avin selalu saja ketus dengan setiap gadis yang mencoba mendekatinya.

"Lo jangan galak-galak sama cewek, Avin! Lo mau jadi perjaka tua!" ledek Nana sambil berbaring di tempat tidur kemudian menyambungkan pengisi daya ke ponselnya sendiri.

"Lo sendiri tiap pacaran putus mulu, Na!"

Nana terdiam. Apa Avin tau bahwa dia baru saja putus dari jeffry?

"Lo tau gue putus dari Jef?" tanya Nana menyelidik.

"Jadi beneran putus? Pantes Jef bilang semua cewek sama." Avin hanya menggeleng, dia sedang berdiri di depan kulkas untuk mengambil air minum. Tangannya mengambil sebotol air mineral, menuangnya ke gelas lalu mulai meneguknya sampai habis.

"Gua bilang juga apa!" seru Avin berjalan ke karpet yang dia gelar di samping ranjang yang ditiduri Nana.

Sebenarnya Nana juga tidak mau memutuskan hubungan dengan Jeffry. Tapi dia lelah terus di tinggal main game online oleh sahabat Avin itu.

"Siapa yang tahan punya cowok kecanduan game online parah." Nana mengatakannya sambil mengetikkan pesan pada Jeffry.

Nana : Kita putus karena kesalahan lo, bego! Kenapa lo ngadu sama Avin seolah gue yang bikin salah! Makin males gue sama lo, njir!

"Dari awal gue dah bilang sama lo, Na. Jangan terima cinta si Jef. Tapi lo kekeh terima. Ya udah sekarang lo rasain, deh. Mending lo terima Rendy, dia yang udah bucin abis sama lo, kenapa lo anggap temen terus?" sahut Avin. Padahal Jeffry dan Rendy keduanya sama-sama teman dekat Avin satu geng dulunya. Mereka tetap masih berhubungan meski tidak lagi tergabung dalam geng motor.

Nana tidak mungkin menerima Rendy, baginya Rendy terlalu baik.

"Gue nggak bisa dikejar, yang ada makin menjauh, nggak tau kenapa," balas Nana kemudian mulai memejamkan mata.

Avin tidak menjawab lagi. Begitulah Nana, kasihan Rendy, sudah tahu Nana hanya menganggap teman, tapi masih saja mengejar. Memang sih, mereka berdua juga berbeda keyakinan, jadi agak sulit jika harus menjalin hubungan pacaran.

Tak lama kemudian terdengar dengkuran Nana. "Dasar kebo betina!"

 "Dasar kebo betina!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Me Again (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang