Sisi pulang dengan hati yang bahagia membawa kotak bekal yang kosong setelah Avin menghabiskan isinya. Baru kali ini dia merasa amat bahagia seumur hidupnya.
Senyuman Avin terus terekam dalam benaknya, tidak memudar sedikit pun. Meski itu hanya senyuman singkat yang bisa Avin tunjukkan kepada siapa pun bukan hanya pada Sisi.
"Besok minta ajarin Bi Jemi bikin bekal, deh," gumamnya sambil memutar kenop pintu rumahnya.
Saat pintu terbuka, yang dia lihat wajah ayahnya sedang menatap tajam ke arahnya.
Sisi tertunduk, lalu berjalan begitu saja melewati ayahnya tanpa mengucapkan salam.
"Jadi ini sopan santun kamu, Si?"
Sisi menghentikan langkah kakinya dengan kening berkerut dan jemari tangan meremas kuat.
Ayahnya berjalan ke hadapan Sisi, dengan tiba-tiba mencengkeram bahu Sisi hingga membuat Sisi menjengkit kaget dan tersentak mengangkat wajahnya serta-merta.
"Apa hubungan kamu dengan anak Pak Alpha?"
"Hah?"
Sisi tidak mengenal orang yang bernama Alpha, jadi apa maksud ayahnya itu?
"Putra Alpha Andromeda Langit. Apa hubungan kamu dengan dia?" tanya Hermawan dengan nada suara meninggi.
Sisi sekarang tahu dari nama belakang orang itu, dia pasti orang tua Alvino Putra Langit, teman sekelasnya.
"Maksud Ayah Avin?"
"Ya, Alvino Putra Langit. Apa hubungan kamu dengan dia?"
Dari raut wajah Hermawan, Sisi menebak ayahnya itu sangat tidak suka dengan Avin.
"Emangnya kenapa Ayah tanya-tanya? Dia temen Sisi, bukannya waktu itu Sisi udah kasih tahu?" jawab Sisi.
"Kamu pikir siapa kamu bisa seenaknya memiliki teman? Terlebih dia, jangan cari masalah dan membuat Ayah susah, Si!"
"Apa? Ayah bilang Sisi bikin Ayah susah?"
Sisi mulai berkaca-kaca. Pertengkaran lagi, seolah tidak pernah ada kata damai diantara dia dan ayahnya itu.
"Ya! Silakan kamu berteman, tapi tidak dengan putra relasi bisnis Ayah! Setelah ini apa? Kamu mau mengadukan ke dia kalau ayah suka memukul kamu? Gitu?" cecar Hermawan.
Padahal Sisi sedikit pun tidak pernah ingin melakukan itu. Dia justru malu, dia tidak ingin ada yang tahu jika dia memiliki ayah yang temperamental.
"Jawab!"
Sisi menatap mata Ayahnya sebentar tapi kemudian dia mengalihkan karena air matanya tidak bisa ditahan lagi. Sisi menangis, dia tidak tahu kapan ayahnya bisa berkata sedikit lembut dan tidak membentaknya?
"Terserah kalau kamu tidak mau menjawab. Yang terpenting Ayah tidak mau kalau kamu dekat dengan anak yang bernama Alvino!" tegas Hermawan.
Sisi menahan diri sekuat tenaga, tapi akhirnya dia tidak sanggup.
"Sisi nggak mau menjauhi Alvino, Yah."
"Apa kamu bilang?"
"Sisi nggak akan menjauhi Alvino! Apa Ayah nggak dengar?" jawab Sisi dengan suara lantang.
Plakk!
Lagi-lagi Ayahnya menampar Sisi tepat di wajahnya.
"Berani kamu ya."
Sisi meringis tapi kemudian dia tertawa menatap wajah ayahnya.
"Pukul lagi, Yah. Pukul sesuka hati Ayah sampai Ayah puas!"
![](https://img.wattpad.com/cover/286539533-288-k537057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Again (REPOST)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA Rate 16+ Bijak karena ada kekerasan, kata umpatan/kasar, bullying. Sedang di repost (21/September/2023) RANK 1#KATA (7/11/2021) RANK 1 #SOMI (5/12/2021) RANK 1 #ANXIETY (11/1/2022) Sivana kehilangan ibunya ketika dia dilah...