Tata & Ugi {Selesai}

T&U 24

Tapi boong😂

Selamat readernim semua kena prank😁

Maaf udah bikin kalian nangis bombay di part sebelumnya😁

Sebenernya ini cerita blm end hehe, masih banyak cerita uwu2 tentang tata & ugi di part selanjutnya😁

Ya karena aku tiba-tiba dapet ide kaya gitu jadi aku putusin buat bikin aja dan ngeprank kalian😂

Maaf ya udah keterlaluan bgt ya😁

Selamat membaca😄

"ADEKK!!"

Jungkook berteriak dan bangun dari tidurnya dengan wajah yang di hiasi keringat dingin juga tubuh yang gemetar hebat tak lupa air mata yang terus merembes membasahi pipi.

Jimin ikut terbangun saat mendengar teriakan sang suami, memandang jungkook dengan khawatir saat melihat sang suami menangis terisak seraya menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Sayang kenapa?" tanya jimin lembut seraya mengelus punggung jungkook yang berkeringat.

Jungkook mengalihkan pandangannya menatap sang istri, detik berikutnya jungkook berhambur memeluk jimin dengan isak tangis yang makin mengencang.

"Heii papa kenapa hmm?" tanya jimin lagi sedikit terkejut saat jungkook tiba-tiba memeluknya dengan tangis yang makin mengeras.

Jungkook tak menjawab, hanya terus menangis dengan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher jimin.

Jimin mulai paham sekaranf, mungkin suaminya ini bermimpi buruk hingga berakhir menangis lenuh gemetar seperti ini.

Jadi yang jimin lakukan hanya diam seraya mengelus punggung juga tengkuk jungkook perlahan, menenangkan sang suami yang kini terlihat tidak baik-baik saja terbukti dari suhu tubuhnya yang mulai naik.

Butuh beberapa menit untuk menenangkan sang suami yang untungnya kini berhenti menangis dan hanya bersandar lemas pada dada jimin, sementara jimin bersandar pada kepala ranjang dengan kedua tangan yang sedari tadi mengelus punggung jungkook.

"Sayang, kamu kenapa nangis hm?" tanya jimin perlahan kedua tangannya memegang rahang tegas jungkook agar mendongak bertatapan dengannya.

Chuu~

"Kenapa hm?" tanya jimin lagi setelah mengecup bibir lelakinya.

Namun jungkook tidak mau menjawab hanya menggeleng dan kembali menaruh kepalanya di dada jimin sembari memeluknya.

"Kalo gitu papa diem di sini ya, mama mau ambil plaster penurun demam. Liat nih suhu tubuh papa panas gini" kata jimin seraya menjauhkan tubuh jungkook yang menimpanya.

Lagi-lagi yang di dapat hanya gelengan cepat oleh jungkook lalu berucap " jangan kemana-mana.. Di sini aja.." seraya memeluk jimin dengan erat.

Uhh~ sepertinya bayi besarnya kini tengah dalam mode manja kkk~.

"Bilang atuh ke mama, kenapa papa nangis hm. Papa mimpi buruk ya?" tanya jimin lembut seraya mengelus rambut hitam legam milik jungkook.

Sebelum berucap jungkook mendongak dan menatap wajah sang istri "A-aku..-" lirih jungkook dengan mata yang mulai berkaca-kaca kembali.

Jungkook menceritakan pada sang istri mengenai mimpinya yang sangat-sangat buruk baginya.

Hingga jimin pun sesekali meneteskan air matanya saat mendengar mimpi yang begitu buruk menghampiri sang suami.

Bagaimana di mimpi buruk itu keluarga hancur tak tersisa apalagi saat jungkook bercerita kalau di mimpinya si bungsu sudah tiada membuat hati jimin merasa sesak bukan main.