"Hana!!!" suara teriakan dari luar terdengar sangat jelas.
Hana yang sedang menuangkan susu ke dalam gelas, alih-alih membuka celemek di badannya dengan sangat terburu-buru. Kebetulan saat ini hari libur, setelah bangun ia segera membantu Bina untuk membuat sarapan. Celemek itu terlepas, Hana meletakannya di atas meja. Sementara Bina melihat anak perempuannya dengan raut heran.
"Siapa sih itu, Han, pagi-pagi begini, loh.."
"Rama, Bu. Hana keluar dulu!!"
Suara itu terdengar lagi ketika Hana sedang membuka pintu. "Han!!!! Hanaaaa!! Assalamualaikum Hana!!!"
"Waalaikumsalam bawellll!!!"
Pintu rumah terbuka. Hana berlari membuka gerbang. "Hana-nya nggak tuli kok, Mas-nya bisa sabar sedikit, nggak, ya?"
Rama memasukan motornya ketika gerbang itu terbuka luas untuknya. "Makasih Bi Noni, sini Bi masuk rumah saya, sarapan bareng!"
Hana menepuk kasar bahu Rama, Rama melepas helm-nya sembari tertawa. "Lo pikir gue pembantu lo!"
Laki-laki itu menahan tawanya dengan matanya dan mata Hana yang saling pandang.
"Jadi ada apa nih disuruh kerumah pagi-pagi buta begini? Disuruh sarapan bareng segala... Ada apa, hayo?"
Hana tersenyum sembari menarik jaket yang Rama kenakan. "Udah ayo nanti aja itu mah."
Sesampainya di dalam.. "Han, udah dong jangan di tarik-tarik begini, gue nggak akan hilang kali!"
Hana tak membalas ocehan Rama. Ia melepaskan pegangan tangannya dan membiarkan Rama mendekati Bina yang sudah menyambutnya.
"Eh? Rama..... Tumben...."
Rama mencium tangan Bina dengan menundukan kepalanya, "Iya, Bu, disuruh Hana kesini, katanya sih ada hal penting, tapi paling dia mau curhatin cowok yang kemarin dia tolak!"
Rama menutup mulutnya segera. Hana melotot ke arahnya. Bina tercengang, Bina menyipitkan matanya dan melihat anak perempuannya. Sebagai orang tua, sudah pasti ingin tahu dan penasaran tentang lekaki yang mendekati anaknya, sebab Hana adalah anak perempuan dan anak perempuan tidak bisa disembarangkan. Yang dimana, islam pun memuliakannya.
"Siapa yang dekatin Hana? Laki-laki yang nelepon itu, bukan sih?"
Rama yang keceplosan menahan senyum sebab Hana yang sedari tadi melotot ke arahnya. Pertanyaan Bina membuat dirinya kikuk seketika.
"Uhmm.. Rama nggak tahu sih, tapi kayaknya yang itu deh," jawabnya asal.
Bina menyuruh Rama untuk duduk. "Udah—udah. Duduk!" Di lain hal, Hana menyiapkan piring diatas meja, juga menuangkan air putih ke dalam gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because | ft. MARKLEE✔[ON GOING]
Random[Ft. Marklee ] "Setan!" "Lo yang setan. Eh maksudnya, ada setan di dalam tubuh lo." Rama tertawa. Ia memperhatikan Hana yang sedang merapikan rambutnya yang berantakan sebab ulah dirinya. "Sini biar gue bantuin," ucap Rama d...