Aloha, aku bakal habisin stok tabungan chapterku supaya ada motivasi buat lanjut nulis 🥲
Pokoknya sebelum berganti ke 2022, cerita ini harus sudah tamat hehe.
Jangan lupa vomen, enjoy!"Mami," tegur Dareen.
Helen menatap Dareen dengan penuh tanya. "Loh katanya Dareen, Nadira ini calon istrinya Dareen?" tanya Elisabeth bingung.
Raut wajah Helen berubah terkejut. Begitu juga dengan Gita yang semula hendak mendekati Dareen.
Dareen langsung menggenggam tangan Nadira, "Iya, oma. Nadira ini calon istri Dareen," jawab Dareen cepat. Helen langsung berjalan mendekati Nadira.
Ditatapnya Nadira dari kepala hingga kaki seolah menilai. Helen tampak berdecih pelan, "Kok saya kayak pernah ngelihat kamu, ya?" tanyanya.
Dareen terbelalak dengan pertanyaan Helen. Nadira berusaha untuk tenang. Dirinya tersenyum menatap Helen, "Saya penyanyi di nikahan Elvano, keluarga Pak Dareen," jawabnya.
Elisabeth tampak terkejut, "Elvano menantu Tony?" tanyanya memastikan. Nadira mengangguk pelan, "Iya, oma," jawabnya sopan.
Helen tampak menatapnya semakin remeh, "Penyanyi nikahan doang?" tanyanya.
"Mami, apa-apaan sih?" tanya Dareen.
Gita mendekati Dareen dengan sengaja. "Dareen, lama banget aku nggak ketemu kamu," ucapnya dengan nada manja.
Dengan cepat Dareen melepas tautan tangan Gita, "Lo apa-apaan sih, Git?" tanya Dareen mulai emosi. Sejujurnya Nadira mulai kesal dengan tindakan Gita yang tiba-tiba itu.
Namun, ia berusaha untuk tetap tenang.
"Oma harap hari ini tidak ada masalah yang terjadi. Karena oma mau berbahagia di hari yang spesial ini," ucapnya memecah keheningan.
Setelah acara tiup liin dan potong kue, seluruh keluarga Dareen mulai mengantri untuk mengambil makanan. Nadira berada dalam gandengan Dareen.
Tak sedetikpun pria itu melepas genggaman tangannya pada Nadira. "Pak, lepas dulu ya," pinta Nadira.
"Enggak, Ra. Kamu pokoknya nggak boleh jauh-jauh dari saya," tolak Nadira. Gadis itu menghela napasnya pelan terpaksa menerima genggaman Dareen yang cukup kuat itu.
"Mami mau ngobrol sama Nadira," ucap Helen ketika mendekati Dareen dan Nadira yang tengah berdiri di dekat jendela rumah.
Dareen sempat enggan melepas genggaman tangannya. Namun Nadira memberi kode untuk memberinya ruang untuk berbincang dengan maminya. Dengan berat hati, Dareen mengijinkan Nadira untuk pergi bersama maminya.
"Kalau mami mulai macam-macam, panggil aku ya," bisik Dareen pelan. Nadira tersenyum tipis, "Mas, tenang aja, ya. Mami kamu itu pasti orang yang baik juga," ucapnya menenangkan.
Bukannya semakin tenang, Dareen justru merasa cemas. Karena jika Helen, maminya itu mulai mengintrogasi seseorang, maka ia tidak akan membiarkan orang itu terdiam tenang.
Nadira mengikuti langkah Helen menuju taman belakang rumah. "Silahkan duduk," ucap Helen. Nadira menuruti permintaan Helen kemudian duduk tepat di depan Helen.
"Saya mau tahu tentang diri kamu," ucap Helen. Berasa interview kerja, gila, batin Nadira.
"Saya Nadira, Tante. Saya seorang mahasiswi semester akhir dan saya juga kenal Pak Dareen di kampus. Pekerjaan saya seorang penyanyi kafe dan wedding singer," ucap Nadira.
Helen mengangguk pelan, "Orang tua kamu pekerjaannya apa?" tanyanya.
"Kedua orang tua saya sudah meninggal, Tante. Meninggal karena kecelakaan hampir 3 tahun yang lalu," ucap Nadira.
![](https://img.wattpad.com/cover/282398524-288-k361967.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Lecturer [COMPLETED]
Romance[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] sebuah kisah yang mungkin terlihat sederhana, namun percayalah, kita tahu bahwa setiap masalah selalu ada alasan, dan setiap kali masalah itu kerap datang, komunikasikanlah. .. "Sebenarnya tadi sa...