part 6

1.5K 165 32
                                    

Sudah hampir 1 bulan singto tinggal dirumah krist, mungkin tetangganya risih dengan bunyi mobil singto yang selalu pulang pagi, jadi pagi-pagi sekali krist di panggil atasannya.

"Apa benar kamu membawa pacarmu tinggal bersama mu?" Tanya atasan krist.

"Dia hanya teman saya, pak dan hanya menumpang sebentar" ucap krist.

"Tapi saya mendapatkan banyak laporan tetangga risih dengan kehadirannya, saya beri kamu dua pilihan, kalian pindah bersama atau dia sendiri yang pindah" ucap atasan krist.

"Baik pak... Nanti saya akan memberitahunya" ucap krist.



***
Hari ini krist benar-benar kesal dengan singto, karna singto dia di tegur atasannya. Setelah pulang berkerja krist langsung menghampiri singto yang berkutat di dapurnya.

"Kapan kamu akan pindah, sing!? aku sudah di tegur atasan ku tadi" ucap krist marah.

"Aku masih belum menemukan rumah sewa yang pas, phi" ucap singto.

"Ckk.... Besok kamu harus pindah" ucap krist.

"Kita pindah berdua" ucap singto.

"Tidak!!!"

"Ayolah, phi... Kita bayar sewanya berdua"

"Tidak, singto!!"

"Baiklah, aku juga tak mau pindah jika sendiri" ucap singto.





****
Hari ini singto pergi belanja ke super market karna bahan untuk dia memasak sudah habis, tak lama datang pria bertubuh besar, menggunakan baju hitam mendekat ke arahnya.

"Tuan muda, kami disuruh tuan besar membawa anda pulang"

"Bilang pada papa aku tak akan pulang jika papa masih memaksaku untuk menerima perjodohan itu" ucap singto.

Singto langsung berjalan mengabaikan anak buah papanya dan  pergi dari sana, namun baru saja ia hendak masuk ke mobilnya kepalanya di pukul hingga ia pingsan.







****
Singto terbangun di dalam kamar, itu pasti ulah papanya, singto memang terlahir dari keluarga kaya raya, ia memilih hidup sendiri dan bebas di luar sana karna terlalu sering di kekang oleh orang tuanya, dia juga tengah di jodohkan dengan seseorang saat ini, singto menolak perjodohan itu dan memilih pergi dari rumah.

Tak lama pintu kamarnya terbuka menampilkan wajah datar papanya disana.

"Masih ingin kabur? Apa kamu suka hidup menjadi orang susah di luar sana?" Ucap papa singto.

"Itu lebih baik dari pada terkurung dirumah ini" ucap singto.

"Tapi ini juga demi kebaikan kamu, sing"

"Aku tak mau di jodohkan pa. Aku sudah punya pacar" ucap singto.

"Papa tak peduli, kamu harus tetap menikah dengan pria pilihan papa"

"Pria.... Papa menjodohkan ku dengan pria?" Ucap singto tak percaya.

"Iya... Bukankah sudah menjadi hal biasa jika menikah dengan pria" ucap papa singto.

"Hmm... Pacarku juga pria" ucap singto.

"Putuskan pacar mu, papa akan tetap menjodohkan mu dengan anak rekan bisnis papa"

"Pacar ku polisi, pa" ucap singto.

"Polisi? Kamu tahu berapa gaji polisi? Itu hanya setara dengan gaji anak buah papa, ingin makan apa kamu jika menikah dengan polisi" ucap papa singto remeh.

"Tapi aku mencintainya" ucap singto.

"Papa tak akan setuju, kamu jangan mencoba untuk kabur dari sini!?" Ucap papa singto, kemudian ia keluar dari kamar, meninggalkan singto sendiri dikamarnya.

Sedangkan di tempat lain krist saat ini tengah bingung mencari singto. Tunggu? Bingung!? Bukankah harusnya krist bahagia karna singto sudah pergi.

Terdengar suara mesin mobil berhenti di depan rumahnya, krist langsung bergegas melihat siapa yang datang.

"Mama..." ucap krist.

"Iya... Kenapa? Kamu berharap siapa yang datang?" Ucap mama krist.

"Tidak.... Mama kenapa ke sini?"

"Papa menyuruhmu pulang, krist, kamu sudah lama tak pulang"

"Jika papa masih membahas tentang urusan kantor aku tidak mau. Aku lebih suka hidup seperti ini"

"Tapi hanya kamu penerus perusahan, kamu tahu sendiri jika kamu anak tunggal"

"Papa seharusnya tahu sendiri jika menjadi polisi sudah menjadi cita-cita ku sejak kecil, kenapa papa tak pernah mengerti aku"

"Nanti mama coba berbicara dengan papamu, mama lihat rumahmu semakin banyak barang? Itu barang siapa?" Tanya mama krist.

"Singto" jawab krist singkat.

"Kalian tinggal bersama"

"Dia hanya menumpang sebentar sampai punya kontrakan baru"

"Kemana dia sekarang? Mama rindu padanya"

"Ma" ucap krist

"Kapan kamu akan mengenalkannya pada papa mu?"

"Tapi singto bukan pacarku" ucap krist.

"Tak perlu malu dengan mama krist, mama setuju dengan pilihanmu" ucap mama krist.

"Tapi singto memang bukan pacarku" ucap krist frustasi.

"Ayolah tak perlu malu dengan mama" ucap mama krist yang sepertinya sangat senang menggoda anaknya.

"Terserah mama menganggapnya apa" ucap krist menyerah.

"Jadi kapan kamu pulang?" Tanya mama krist.

"Tunggu aku libur"

"Baiklah.... Mama pergi dulu"

"Mama hanya sbentar?"

"Iya... Mama ada arisan sekarang, jaga dirimu baik-baik, jangan lupa makan dengan teratur"

"Iya ma...."

"Secepatnya perkenalkan singto pada papa"

"Ckk.... Sudah ku bilang singto bukan pacarku" ucap krist kesal.

















Tbc.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang