part 18

1.7K 154 56
                                    

Saat ini off tengah bersantai di ruang tamu, tak lama terdengar suara bel apartement mereka.

Gun pergi ke depan dan membuka pintu, ia melihat namtarn berdiri di depan.

"Apa off ada?" Tanya namtan pada Gun.

Gun tak menjawab, tak lama off keluar, namtarn langsung menangis dan memeluk off di depan gun.

"Kamu kenapa?" Tanya off sambil mengelus rambut namtarn.

"Kalian sudah jarang ada waktu untuk ku lagi" ucap namtarn sambil menangis.

Ya, terhitung sudah satu minggu sejak pertemuan terakhir mereka. Mereka tak pernah bertemu lagi hingga sekarang.

"Kami hanya sibuk. Perkerjaan kami sangat banyak, apa lagi sekarang banyak laporan begal dimana-mana" Ucap Off.

Gun menatap keduanya dengan tatapan kosong, ini hari minggu, hari libur off seharusnya off meluangkan waktunya untuk dirinya.

Bahkan mereka masih belum berbaikan semenjak kejadian di pantai hari itu. Off bukan tipe pria yang akan membujuk pasangannya.

"Namtarn jangan menangis, bagaimana jika kita pergi jalan-jalan?" Ucap Off.

"Ajak tay dan krist juga" Ucap Namtan.

"Ya. Aku mengambil dompet dan kunci mobil dulu" ucap off.

Off melepas pelukan mereka dan berjalan ke kamar mengambil dompet dan kunci mobilnya.

"Papi mau kemana?" Tanya Gun.

"Pergi bersama namtarn" Ucap Off.

"Jangan pergi" Ucap Gun.

"Tapi namtarn sedang sedih sekarang" Ucap Off.

Off mengabaikan gun dan keluar dari kamarnya menghampiri namtarn di depan.






***
Dilain tempat saat ini Krist dan singto masih betah berada di kamar dengan posisi singto memeluk tubuh krist.

"Sudah berapa lama kita di posisi ini, Sing... Aku ingin mandi" Ucap Krist yang mulai risih dengan Singto.

"Tidak. Aku masih ingin memeluk phi" ucap singto manja.

Krist hanya berdecak kesal dan menuruti kemauan singto.

"Aku ke toilet sebentar phi jangan kemana-mana" Ucap Singto sambil melepas pelukannya

"Hmm"

Singto berjalan menuju toilet, sedangkan krist masih merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Ponsel krist berdering menampilkan nama Off disana. Krist mengangkat panggilan tersebut.

"Kenapa?" Ucap Krist.

"Aku di kafe glora bersama namtarn dan tay, ayo kesini" ucap off.

"Sepertinya aku tak bisa, singto sejak tadi tak mau melepaskan ku" ucap krist pelan.

"Krist... Kamu melupakan kita? Aku tahu kamu sudah menikah tapi kenapa kamu tak ada waktu untuk bertemu kita... Apa persahabatan kita selama 8 tahun lebih itu akan hancur sekarang?" Itu namtarn yang berbicara.

"Baiklah aku ke sana..."

"Sebelum ke sini, aku titip chesee cake" ucap namtarn.

"Hmm"

Setelah panggilan selesai krist beranjak dari kasur, disertai dengan singto yang keluar dari kamar mandi.

"Phi ingin kemana?" Tanya Singto.

"Bertemu temanku" Ucap Krist.

"Siapa?" Tanya Singto.

"Off dan tay" Ucap Krist.

"Aku ikut atau phi akan ku hukum seperti malam itu" ancam Singto.

"Ckk. Tidak bisa singto" ucap Krist, Namtan pasti marah jika Krist membawa Singto.

"Kenapa? Ada siapa disana!!" Ucap Singto yang mulai curiga pada Krist.

"Hanya Off dan Tay"

"Hanya ada mereka 'kan? Aku ikut!!" Tekan Singto.

"Namtarn juga." Ucap Krist.

"Phi masih ingin selingkuh?" Ucap Singto.

"Aku tak pernah selingkuh!!" Ucap Krist.

"Tapi phi selalu bertemu namtarn" Ucap Singto.

"Aku dan dia sahabat. Apa lagi namtarn memang baru kembali dari luar negri, wajar jika kami sering bertemu"

"Pergi sendiri tapi pulangnya phi tak bisa berjalan, atau aku ikut sekarang" Ucap Singto.

"Ckk... Terserah kamulah" Ucap Krist.







***
"Kita kemana hari ini?" Tanya tay.

"Ke taman bermain" ucap namtarn.

Tak lama datang Krist dan Singto, krist memberikan kue pesanan namtarn tadi.

"Kamu mengajaknya?" Tanya namtarn dengan wajah kesal.

"Hmm... Kenapa? Kamu juga harus dekat dengan pasangan kami, bukankah semakin ramai akan semakin bagus?" Ucap krist.

Mendengar hal itu Tay dan Off merasa bersalah dengan pasangan masing-masing. Benar, seharusnya mereka membawa pasangan mereka, mereka bukan lagi pria lajang yang dengan mudahnya bebas pergi sendiri.

"Ckk... Kita tak jadi pergi, aku malas" ucap namtarn sambil berdiri dan hendak beranjak.

"Ayo aku temani." Ucap off.

"Krist, sebaiknya kamu tak usah ikut. Biar aku dan off saja yang menemani namtarn" ucap tay.

Off, Tay, dan Namtan pergi dari sana, sedangkan Krist dan Singto duduk di sana. Krist merasa bersalah, apa hanya karna dia membawa singto mereka gagal pergi?

Krist menatap singto yang duduk di depannya, singto hanya menyengir seperti orang bodoh. Jika bukan karna takut lubangnya akan di tusuk lagi dia tak akan mau membawa singto.

 Jika bukan karna takut lubangnya akan di tusuk lagi dia tak akan mau membawa singto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak lama datang pelayan memberikan menu makanan dan minuman.

"Bagaimana jika kita nonton setelah ini?" Ucap singto.

"Hmm... Terserah kamu"

Setelah makan singto dan krist pergi ke bioskop, menonton drama romantis. Krist masih ingat jika singto tak menyukai film horor.

Sepanjang hari singto dan krist berjalan berdua dengan tangan yang saling bertautan, singto tak melepaskan tautan tangan mereka dan krist hanya menuruti singto. Lagi pula ini memang hari libur, dia ingin merefreshkan tubuhnya dengan menikmati hari libur diluar rumah.


















Tbc.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang