Part 11

2.4K 149 23
                                    

Singto dan Krist baru saja pulang dari hotel, mereka kembali ke rumah dinas Krist.

"Apa phi tidak ingin pindah rumah?" Tanya Singto.

"Tidak, aku senang tinggal disini" ucap Krist.

"Baiklah tak masalah. Besok aku mulai bekerja di kantor papa, phi" Ucap Singto.

"Hmm" gumam Krist.

"Bagaimana dengan phi?" Tanya Singto.

"Aku akan tetap jadi polisi" Ucap Krist.

"Bukankah papa menyuruh phi menghandle kantor?" Ucap Singto.

"Biarkan saja" ucap krist.

Krist berjalan ke kamar meninggalkan singto yang masih mematung di ruang tamu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Krist baru saja pulang bekerja, tanpa sengaja tatapan matanya tertuju ke atas nakas samping kasurnya, itu sebuah undangan yang di berikan oleh tay.

Pesta pembukaan butik baru akan berlangsung malam ini, apa krist siap bertemu masa lalunya. Krist memandang undangan tersebut dan berpikir keras, ia harus pergi atau tidak.

Tak lama singto datang menghampirinya dan memeluk tubuhnya dari belakang.

"Itu apa?" Tanya Singto.

"Undangan untuk menghadiri acara pembukaan butik" Ucap Krist.

"Kapan?" Tanya Singto.

"Nanti jam 7 malam" ucap Krist.

"Apa phi ingin datang" Tanya Singto.

"Hmm" gumam Krist malas.

"Aku ikut" Ucap Singto.

"Kamu tak diundang" ucap Krist.

"Tapi disana tertulis krist/pasangan, itu artinya aku boleh ikut. Bukankah phi Krist pasangan ku?" Ucap Singto.

"Tetap saja aku tak mau membawamu" Ucap Krist.

"Ayolah phi, kapan lagi phi ingin mengenalkan ku dengan teman-teman phi" Ucap Singto.

"Bukankah kamu sudah mengenal semuanya? Saat kita menikah dulu hampir semua teman polisi ku ikut hadir" ucap Krist.

"Jadi phi sudah menerima pernikahan kita? Baiklah, ayo lakukan malam pertama yang tertunda" ucap singto dengan semangat.

"Cihh, aku tak tertarik pada mu" Ucap Krist sembari berusaha melepas pelukan Singto di tubuhnya.

"Benarkah, huh?"

"Hmm... Jika ingin ikut dengan ku sebaiknya kamu mandi, acaranya di mulai sebentar lagi" Ucap Krist.

"Baiklah" Ucap Singto.



****
Kali ini mereka keluar menggunakan mobil dan singto yang menyetir. Di sepanjang jalan jantung krist berdebar tak karuan, entah apa sebabnya, apa benar keputusannya ini?

"Apa ini tempatnya, phi" Ucap Singto.

"Hmm" gumam Krist.

Baru saja singto dan krist keluar dari mobil, mereka sudah bertemu off dan gun di sana, mereka masuk ke dalam bersama-sama.

Singto menggandeng tangan krist agar tak lepas darinya dan krist hanya menurut, untuk malam ini ia akan membiarkan singto menempel padanya.

Mereka berjalan menghampiri seorang wanita cantik di sana, sang pemilik acara.

"Selamat namtarn" ucap off.

"Selamat atas keberhasilan mu" ucap krist.

"Terima kasih off, krist. Siapa di samping kalian?" Tanya Namtan saat melihat Gun dan Singto.

"Namanya gun, kekasih ku" Ucap Off.

Gun tersenyum dan menyapa Namtan. Sedangkan krist hanya terdiam, ia sedikit ragu untuk mengenalkan singto pada namtarn.

"Aku suami phi krist" ucap singto, karna krist sedari tadi diam, tak memperkenalkan dirinya.

"Kamu sudah menikah, krist?" Tanya Namtan, dia benar-benar terkejut mendengar itu.

"Ya, kami menikah satu minggu yang lalu" itu Singto juga yang menjawab.

Terdapat banyak pancaran kesedihan dari mata krist dan namtarn membuat Singto curiga menatap keduanya. Ada apa dengan Krist dan Namtan?

Singto menggenggam tangan krist. Off yang mengerti situasi langsung mulai mencairkan suasana.

"Apa semua baju disini kamu yang membuatnya?" Tanya off.

"Ya" Jawab namtarn seadanya.

"Kamu kenapa? Seperti tidak bersemangat, bukankah ini hari yang kamu tunggu? Kamu ingin menjadi designer terkenal 'kan? Dan sekarang kamu sudah mewujudkan impianmu... Lihat banyak artis dan pengusaha besar juga ikut hadir, bahkan wartawan ada dimana-mana?" Ucap off.

"Itu dulu, sekarang tidak" gumam Namtan sedih.

"Kenapa?" Tanya Off.

"Bukankah harusnya ada yang bangga pada ku karna aku melakukan ini semua? Tapi sekarang ku rasa tak ada" lirih Namtan.

"Aku tetap bangga padamu" ucap Krist yang akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Benarkah? Tapi kenapa kamu tak menunggu ku?" Ucap Namtan.

Singto berdehem kecil agar namtarn tak melanjutkan ucapannya, singto mengerti sekarang.

"Phi aku sudah mengantuk, ayo kita pulang" Ucap Singto pada Krist.

Tanpa menunggu jawaban dari Krist, Singto langsung menarik tangan Krist dan membawanya beranjak pergi dari gedung tersebut.

Krist tidak menolak atau pun membantah, ia hanya sekali melihat ke arah Namtarn dengan tatapan yang sulit untuk di artikan, setelahnya krist memantapkan diri untuk keluar dari sana.

Hanya ada keheningan di dalam mobil, Krist dan singto terdiam dengan pikiran masing-masing.

Saat sampai di rumah, Krist mendorong tubuh Singto ke atas kasur dan mulai melumat bibir Singto, tak ada yang berbicara hanya terdengar suara kecupan basah dari kedua bibir saat ini.

Saat sampai di rumah, Krist mendorong tubuh Singto ke atas kasur dan mulai melumat bibir Singto, tak ada yang berbicara hanya terdengar suara kecupan basah dari kedua bibir saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka saling berciuman panas dan saling membuka pakaian masing-masing. Ini seperti bukan Krist, saat ini krist benar-benar menggila, dan singto hanya mengikuti permainan yang Krist ciptakan.

Krist memilin puting coklat Singto dengan bibirnya yang menelusuri leher jenjang Singto.

Terdengar leguhan dari Singto membuat Krist semakin terbakar gairah.

Krist menghentikan cumbuannya dan menatap singto yang berada di bawahnya, terdapat kilatan gairah yang menyelimuti matanya saat ini.

"Aku di atas" ucap Krist.

Singto hanya menganggukan kepalanya, Krist kembali melumat bibir merah Singto, menelusuri setiap lekuk tubuh Singto dengan bibir panasnya.

Hingga dirasa cukup keduanya mulai menyatu, Krist bergerak cepat mengeluar masukan penisnya ke dalam lubang Singto.

malam semakin dingin dan sunyi tapi tidak dengan suasana di kamar Krist yang semakin panas, terdengar desahan dan geraman dari keduanya, mereka bermain sampai pagi menyalurkan gairah nafsu masing-masing hingga keduanya merasakan lelah dan tertidur.















Tbc.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang