part 27

1.8K 158 32
                                    

Sudah 3 hari semenjak kejadian itu Gun masih betah menutup matanya. Bahkan sudah 3 hari juga off menemani gun dan tak pulang ke rumahnya.

"Jangan hukum aku begini Gun... Kamu harus bangun" gumam Off.

Saat ini Singto dan Jane pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Gun, saat pintu terbuka Jane melihat Off yang menggenggam tangan Gun.

Off yang melihat kedatangan Singto dan Jane pun melepaskan tangannya dan memberi waktu untuk mereka, ia pergi keluar ruangan tersebut.

"Gun.... Aku merindukan mu, kapan kamu akan bangun, maafkan aku yang baru menjengukmu sekarang" ucap Jane.

Tak lama pintu terbuka, New berjalan masuk ke ruangan Gun di rawat.

"Kamu ke sini new, apa kamu sudah sehat?" Tanya Singto.

"Aku baik-baik saja, Sing. Apa Gun belum sadar?" Ucap New.

"Masih belum, kamu bersama siapa ke sini?"

"Bersama Tay, Tay berada di luar bersama Off sekarang" Ucap New.

Jane menangis sambil menggenggam tangan Gun, tangan Gun bergerak, perlahan ia membuka matanya.

"Kamu sudah sadar Gun" ucap Jane terkejut.

Singto yang melihat Gun sadar langsung pergi keluar memanggil dokter.

"Ayo masuk, gun sudah sadar" ucap Tay kepada Off.

"Kamu saja, aku akan pulang" ucap Off.

Off langsung pergi dari sana, cukup mendengar jika Gun sudah sadar itu sudah membuatnya bahagia.

Tak lama datang dokter memeriksa keadaan Gun.

Gun masih terdiam dengan tatapan kosongnya, saat ini dia masih shock atas kejadian 3 hari yang lalu.

Gun memandang Singto, Jane, New, dan Tay, ia mengedarkan pandangannya seperti mencari seseorang.

"Apa ada yang sakit Gun?" Tanya Singto.

Gun hanya menggelengkan kepalanya, dokter memberikan suntikan agar Gun bisa beristirahat kembali. Setelah Gun tertidur mereka semua langsung pulang.

Setelah mengantar Jane pulang Singto langsung pulang ke rumahnya, dilihatnya rumah masih kosong, kemana Krist?

Krist baru saja datang dengan motor besarnya, Singto menatap tajam pada Krist.

"Dari mana saja phi?" Tanya Singto.

"Rumah mama" Ucap Krist.

"Benarkah? Phi tidak selingkuh kan" Ucap Singto curiga.

"Kenapa kamu selalu menuduh ku selingkuh, Sing!!" Ucap Krist kesal.

Sehari saja Singto tak mencurigainya sepertinya dia akan demam.

Singto mendekat ke arah Krist dan mencium baju Krist, dia mencari jejak parfum wanita di tubuh Krist.

"Apa lagi sekarang?" Ucap Krist bingung melihat tingkah suaminya.

"Parfum siapa di tubuh phi?" Tanya Singto sambil menatap Krist tajam.

"Huh?"

"Aku mencium bau parfum wanita di tubu phi!! Phi pasti selingkuh kan tadi!?" Ucap Singto.

"Ini bau parfum mama" Ucap Krist sambil mencium bajunya sendiri.

"Jangan bohong, phi!!" Ucap Singto.

"Iya... Ini memang bau parfum mama, aku tak bohong" Ucap Krist.

Singto menatap wajah Krist hingga membuat Krist gelagapan.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang