Part 12

1.8K 143 5
                                    

Pukul 8 pagi krist terbangun dari tidurnya, dilihatnya Singto masih betah memejamkan matanya. Apa benar yang di lakukannya semalam? Krist pasti sudah gila. Ia memang merasa sedikit kecewa dengan jalan hidupnya itu sebabnya ia melampiaskan semuanya dengan melakukan seks tadi malam.

Krist beranjak dari tempat tidur dan pergi mandi, ia ada tugas razia nanti jam 11 siang, jadi hari ini ia harus berangkat ke kantor.

Setelah krist mandi, ia menggunakan seragam polisinya. Di sana singto baru saja terbangun dari tidurnya, lubangnya terasa perih sekarang, krist bahkan tak membiarkannya beristirahat tadi malam.

"Phi ingin pergi?" Tanya singto.

"Hmm... Aku ada jadwal hari ini" Ucap Krist.

"Oh...."

Singto mencoba bangkit dari ranjang, namun baru satu langkah ia berjalan ia merasakan sakit yang luar biasa, sepertinya lubangnya terluka.

"Phi, bantu aku ke kamar mandi" Ucap Singto.

"Ckkk.... Menyusahkan, aku sudah terlambat, sing" Ucap Krist.

"Tapi ini juga karna ulah phi semalam" Ucap Singto

"Kamu juga mau 'kan?" Ucap Krist.

"Apa jika aku menolak phi akan memaksa ku?" Ucap Singto.

"Hmm... Sepertinya tidak" ucap Krist cuek.

Krist berjalan mendekat ke arah singto dan menggendong tubuh Singto, ia memasukan tubuh singto ke dalam bathub.

"Aku berangkat dulu" ucap Krist.

"Cium" pinta Singto sambil tersenyum menatap sang suami.

*Cup... Krist mengecup bibir Singto singkat.

"Jangan selingkuh" ucap Singto.

"Apa aku ada tampang wajah yang suka selingkuh?" Ucap Krist.

"Siapa tahu 'kan?" Ucap Singto.











****
Saat ini singto tengah berada di kantor, ia memang sudah mulai bekerja di kantor papanya, walau jabatannya baru menjadi sekertaris papanya.

Jam sudah menunjukan pukul 12 siang, perut singto sudah terasa lapar, ia pun memutuskan untuk pergi ke luar mencari restoran terdekat, singto merasa bosan jika harus makan di kantin kantor.

"Singto" Ucap seorang wanita yang menyapa Singto

"Jane" Ucap Singto.

"Apa kabar?" Tanya Jane.

"Aku baik... bagaimana dengan mu?" Ucap Singto.

"Aku juga baik, selamat atas pernikahan mu" ucap Jane.

"Terima kasih" Ucap Singto.

Singto dan Jane mencari tempat duduk dan memesan makanan bersama, jane adalah teman singto saat kuliah dulu, bahkan mereka seperti sahabat dan mungkin saja jane masih menaruh hati pada singto? Terlihat dari tatapan matanya saat ini. Ia memandang singto takjub.

Jane memang sempat menyukai Singto dulu saat mereka masih kuliah, jane pernah mengungkapkan perasaannya pada Singto, namun singto menolak dengan alasan ia tak menyukai wanita?

"Suami mu bekerja apa?" Tanya jane.

"Kamu tak tahu?" Ucap Singto.

"Tidak, saat kamu menikah aku berada di amerika mengunjungi orang tua ku, jadi tak bisa datang ke pesta pernikahan mu, tapi aku menerima undangan pernikahan mu dari mama mu" ucap jane.

"Dia seorang polisi, sebentar aku akan memperlihatkan fotonya" Ucap Singto.

Singto mencari foto krist di ponselnya, kemudian memperlihatkannya pada jane.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang