part 17

1.9K 167 30
                                    

Saat ini off dan tay sedang duduk di kafe dekat kantor mereka.

"Apa krist sakit?" Tanya off.

Hari ini dia tak melihat Krist masuk bekerja.

"Entahlah, tapi kemarin masih terlihat sehat" ucap Tay.

Tak lama datang namtarn menghampiri keduanya.

"Dimana krist?" Tanya namtan.

"Dia tidak masuk hari ini" ucap off.

"Apa dia sakit?" Tanya namtan.

"Aku tak tahu" ucap tay, selaku tetangga Krist.

Dia memang belum bertemu Krist hari ini.

"Ayo kita menjenguknya" ajak namtarn.

"Tapi bukankah ada singto?" Ucap off

"Singto sudah berkerja di kantor papanya, dia jarang dirumah kecuali malam" ucap tay.

Off, Tay, dan Namtan memutuskan untuk pergi ke rumah krist untuk menjenguknya.

Terdengar suara ketukan pintu sehingga membuat Krist terpaksa beranjak dari ranjang, dia berjalan malas ke depan dan membuka pintu rumah.

Off, tay dan namtarn terkejut melihat penampilan krist yang sangat berantakan dengan bekas kissmark dimana-mana.

Off dan Tay saling menatap satu sama lain, kemudian tertawa terbahak-bahak menertawakan keadaan krist.

"Apa kamu di hukum singto semalaman hingga tak bisa pergi berkerja?" Ucap tay setengah mengejek.

"Hmm" jawab krist cuek.

"Ku pikir kamu diatas krist, jadi selama ini kamu dibawah" ucap off sambil tertawa lebar.

"Bayangkan polisi yang selalu tegas seperti krist mendesah dibawah singto" ucap tay lagi.

Off dan tay terus-terusan mengejek krist, namun tidak dengan namtarn, dia hanya terdiam melihat krist, hatinya terasa perih mengingat fakta jika krist memang sudah menjadi milik orang lain saat ini.

Tak lama singto masuk ke dalam rumah, dia membawa makan siang untuk krist, singto menatap mereka berempat tajam sehingga membuat off dan tay berhenti tertawa.

"Tunggu... Sejak kapan singto berubah mejadi menakutkan" bisik off.

Saat ini singto memang masuk ke dapur, tak ada sapaan ramah dari singto untuk mereka. Singto terlanjur sakit hati pada off dan tay yang seakan mendukung perselingkuhan suaminya itu.

"Baru kali ini singto tak menyapa kita" bisik tay.

Sedangkan krist hanya diam sejak tadi, dia juga menjadi takut dengan singto, singto seakan berubah seperti bukan singto sebelumnya.

"Sebaiknya kita pulang saja" ucap tay.

"Krist... Aku pulang dulu, ku harap kamu cepat sembuh" Ucap namtarn lembut.

Namtarn hendak mencium pipi krist namun krist menghindar, dia hanya ingin menghindari masalah, apa lagi ada singto di rumah saat ini, bagaimana jika singto melihat? Dia tak mau di hukum di atas ranjang lagi oleh singto.

"Hmm. Hati-hati" ucap Krist.

Setelah teman krist pulang, singto menghampiri krist dengan tatapan mengintimidasi.

"Phi bahkan sudah berani membawa selingkuhan phi masuk ke rumah ini! Apa phi perlu ku hukum lagi?" Ucap singto tajam.

Singto membuka jas yang di pakainya dan melemparnya di sofa, dia berjalan mendekat ke arah krist sambil membuka dasi dan tiga kancing kemeja teratasnya, singto juga menggulung lengan kemejanya hingga siku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singto membuka jas yang di pakainya dan melemparnya di sofa, dia berjalan mendekat ke arah krist sambil membuka dasi dan tiga kancing kemeja teratasnya, singto juga menggulung lengan kemejanya hingga siku.

"Jangan bersikap seakan kamu berkuasa disini!!" Ucap Krist marah.

"Menghadapi suami seperti phi memang harus seperti ini! Jika aku lemah aku yang akan di injak-injak oleh phi" ucap singto.

Singto menghempaskan tubuh krist ke atas sofa dan mengukungnya.

"Lubang ku masih sakit bodoh!!" Ucap Krist.

"Lebih sakit mana dengan hati ku? Aku melihat suami ku sendiri berciuman dengan wanita lain?" Ucap singto.

"Kenapa hal itu terus yang kamu ungkit!! Kenapa kamu tidak selingkuh juga agar impas!" Ucap Krist.

"Sayangnya aku bukan pria brengsek yang hobi berselingkuh"

"Baiklah, aku minta maaf" ucap krist, dia sedikit ngeri melihat posisi mereka saat ini sedangkan lubangnya saja masih terasa sangat sakit sekarang.

"Jangan berteman lagi dengan namtarn" ucap singto.

"Tidak bisa singto. Aku berteman dengannya sejak kami SMA" ucap Krist.

Krist mencoba memutar otak agar singto tak melakukan itu lagi terhadapnya, krist membelai wajah singto yang berada di atasnya dan tersenyum manis, tangannya juga melingkar di pinggang singto sekarang.

"Tapi pertemanan kalian tidak sehat" ucap singto.

"Maksud mu apa?" Ucap Krist.

"Namtarn masih mencintai phi" ucap singto.

"Beri dia waktu untuk melupakan perasaannya pada ku, bukankah kamu membawa makanan tadi? Sebaiknya kita makan aku sudah sangat lapar" ucap Krist.

"Jangan mengalihkan pembicaraan phi"

"Bukankah masalahnya sudah selesai? Kita damai sekarang" Ucap krist sambil mengecup bibir Singto singkat.

Singto bangkit dari atas tubuh krist dan mereka berjalan menuju dapur.

"Phi harus berjanji jika akan menjauhi namtarn" ucap Singto.

"Tidak bisa Sing, tapi aku akan menjaga jarak dengan dia nanti" Ucap Krist.

"Janji." Ucap singto sambil mengunjukkan jari kelingkingnya.

"Ckk... Aku berjanji" ucap krist, ia menautkan jari kelingkingnya ke jari singto.

"Suapi aku" ucap singto dengan wajah manisnya.

Baiklah, Singto sudah kembali manja dengan krist itu berarti singto sudah kembali jinak.
















Tbc.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang