part 19

1.6K 144 30
                                    

Off, tay dan namtarn pergi ke sebuah taman hiburan, mereka menuruti kemauan namtarn, membeli makanan, dan naik banyak permainan, karna itu memang sudah menjadi kebiasaan mereka sejak masih sekolah dulu. Walau tanpa krist, namtarn bahagia bisa menikmati waktunya bersama off dan tay.

"Bukankah dia kekasih mu?" Ucap tay sembari menunjuk ke arah seseorang yang tak jauh dari mereka.

Off melihat ke arah yang di tunjukan oleh tay, benar ada gun disana bersama seorang pria. Wajah off memerah menahan emosi. Ia berjalan dan menghampiri gun.

"Bersama siapa kamu!" Tanya off.

"Teman ku" jawab gun cuek.

"Kenapa tidak ijin pergi?" Ucap Off.

"Apa kamu peduli padaku!" Ucap Gun.

"Maksud kamu apa, Gun!!"

"Aku juga ingin menikmati dunia luar, kamu akhir-akhir ini sibuk dengan teman mu, jadi aku juga mengajak teman ku untuk keluar, kenapa jadi aku yang salah!!"

"Cihhh... Dasar jalang" ucap off sinis.

*Deg....

*Bughhh... Satu tinjuan dari teman gun mendarat di wajah tampan Off.

"Jaga ucapan mu" ucap Oab

"Memang benarkan dia jalang, aku bertemu dengannya di club saat itu?" Ucap Off sinis.

Oab ingin meninju Off lagi, namun di tahan oleh gun.

"Cukup."

"Tapi mulutnya sudah keterlaluan" ucap Oab.

"Bela saja terus!!" Ucap Off.

"Kita putus" ucap gun.

Gun menarik tangan Oab dan pergi dari sana.

"Kemasi barang mu dan keluar dari apartement ku!!" Teriak off.

Gun tak lagi melihat ke arah off, dia berjalan sambil menitikan air matanya.

***
Sedangkan di tempat lain singto juga membawa krist ke sebuah taman hiburan, singto menggandeng tangan krist, membawanya berjalan mencari permainan seru yang akan mereka mainkan.

"Apa yang kita lakukan disini?" Ucap Krist, sejujurnya dia tak pernah pergi ke tempat seperti ini.

"Aku ingin memainkan banyak permainan disini" ucap Singto.

"Tempatnya bagus, kamu tahu dari mana tempat ini?" Tanya krist.

"Dari internet, katanya ini baru buka 2 hari yang lalu, ayo kita ke sana phi" ajak Singto.

Singto menarik tangan krist menuju permainan histeria dimana banyak orang berteriak disaat wahana tersebut naik turun.

Singto menarik tangan krist menuju permainan histeria dimana banyak orang berteriak disaat wahana tersebut naik turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu yakin ingin naik itu sing?" Ucap krist.

"Hmm... Ayo kita coba" Ucap Singto semangat.

"Tidak." Ucap krist.

"Phi takut?" Ejek Singto.

"Siapa yang takut" Ucap Krist.

Tak mungkin polisi garang sepertinya takut kan?

"Buktikan itu, ayo naik" Ucap Singto menantang.

"Aku tak tertarik, singto" Ucap Krist dentan wajah pucatnya.

"Bilang saja takut" ejek Singto.

"Tidak. Cih memangnya aku anak kecil" Ucap Krist.

"Oke.... Aku akan membeli tiket sebentar, phi tunggu disini" ucap singto.

Singto mengantri tiket dengan krist yang menunggu di sebuah kursi. Jantungnya berdebar kencang, jujur saja Krist memang takut dengan ketinggian, namun ia gengsi untuk mengakui itu.

Singto dan krist duduk berdampingan kemudian petugas memasangkan sabuk pengaman mereka, wajah krist berubah menjadi pucat pasi saat ini.

"Phi tak apa kan?" Ucap Singto yang menyadari wajah Krist berubah menjadi tegang.

"Ti-tidak."

Tubuh krist mulai bergetar ketakutan, apa lagi saat wahana tersebut mulai naik perlahan ke atas, hingga wahana tersebut turun ke bawah dengan kecepatan tinggi membuat krist berteriak.

"Aaaaa... Aku masih belum ingin mati.. Tolong aku"

"Berhenti... Berhenti..."

"Phi....." Ucap singto khawatir.

Tak lama krist langsung pingsan, hanya beberapa kali naik ke atas dan turun kebawah wahana tersebut berhenti.

"Phi..." Ucap singto sambil menepuk pipi krist.

Krist membuka matanya, dilihatnya wajah singto yang sangat khawatir padanya.

"A-apa aku sudah mati?"

"Ckkk... Phi kenapa? Tadi phi mengatakan tak takut. Sekarang malah takut"

"Huh... Aku tidak takut, tadi aku hanya tidur sebentar karna terlalu nyaman" ucap krist.

Krist berjalan mendahului singto ia terlalu malu untuk bertatap muka dengan singto sedangkan singto tersenyum sendiri melihat kelakuan krist, dia tahu krist takut tadi.

Krist berjalan mendahului singto ia terlalu malu untuk bertatap muka dengan singto sedangkan singto tersenyum sendiri melihat kelakuan krist, dia tahu krist takut tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengelilingi taman hiburan, hari mulai gelap, singto dan krist memutuskan untuk pulang kerumah mereka.

"Terima kasih untuk hari ini phi. Aku sangat bahagia" ucap singto.

"Hmm"

Saat ini mereka sedang di perjalanan pulang dan krist yang menyetir mobil, Singto mengalihkan pandangannya keluar melihat lampu-lampu jalanan dan gedung yang mulai menyala, hari ini singto memang sangat bahagia.

Saat sampai dirumah keduanya keluar mobil dan masuk ke dalam. Setelah membersihkan diri krist dan singto merebahkan tubuh mereka di atas kasur dengan singto yang memeluk tubuh krist.









*****
Di lain tempat off baru saja memasuki apartementnya sudah tak ada lagi gun disana, ia pergi kekamar mereka dan melihat lemari pakaian gun, benar-benar sudah kosong, dia menatap nakas disamping kasurnya, ada beberapa kartu yang  sempat off berikan pada gun, gun mengembalikan itu semua.

Off merasa kekosongan saat ini, tadi siang ia sama sekali tak memikirkan gun karna ia tengah menikmati harinya dengan tay dan namtarn, namun saat pulang off merasa sendiri, bahkan baru terhitung 5 bulan dia dan gun berpacaran. Apa dia memang di takdirkan untuk sendiri? Bahkan krist sudah menikah. Off berdecak kesal dengan nasib hidupnya yang sepertinya selalu tak berjalan mulus.


















Tbc.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang