part 15

1.6K 171 19
                                    

Tepat setelah gun, singto dan new tiba di perumahan polisi tak lama mobil tay juga masuk ke sana.

"Dari mana kalian?" Tanya tay yang kini sudah keluar dari mobilnya.

"Kafe" jawab new cuek.

"Aku menghubungimu semalam, kenapa tak kamu angkat new?" Ucap Tay.

"Aku sudah tidur" Jawab New.

"Aku pulang dulu" ucap Gun pada singto dan new.

Setelah gun pulang singto langsung masuk ke rumahnya dengan disusul krist dari belakang.

"Phi pergi bersama siapa saja kemarin?" Tanya singto.

"Hanya dengan tay dan off"  ucap Krist.

"Benarkah?" Ucap Singto, kenapa Krist tidak menyebutkan Namtan juga.

"Hmm... Memangnya siapa lagi?" Ucap Krist.

"Baiklah... Aku percaya" ucap singto.

Singto memilih tak membahas hal itu lagi, dia hanya tak ingin bertengkar dengan krist.

Sedangkan di tempat lain, gun saat ini baru memasuki apartement, di lihatnya off sudah menunggunya di ruang tamu.

"Kamu kemana gun?" Tanya Off saat melihat kedatangan gun.

"Pergi bersama singto" jawab gun.

Off mendekat kearah gun dan ingin memeluknya, namun gun menolak.

"Aku merindukan mu" ucap Off.

"Jangan dekat-dekat denganku" ucap gun.

"Kamu kenapa?" Tanya Off heran, tak biasanya gun seperti itu.

"Papi berbohong kan? Papi mengatakan pergi reuni bersama teman kuliah papi tapi ternyata papi pergi bersama namtarn" Ucap Gun.

"Aku benarkan? Aku pergi bersama teman kuliah ku, namtarn juga teman kuliah ku" Ucap Off membela diri.

"Tetap saja papi berbohong, kalian bahkan menggendong namtarn, menyuapinya dan apa yang kalian lakukan semalam!! Kalian meninggalkan krist dan namtarn berduaan hingga mereka berciuman, apa kalian tidak memikirkan perasaan singto!!" Ucap Gun.

"Kamu mengikutiku kemarin!" Ucap Off marah.

"Iya... Kenapa!! Aku cemburu papi!!" Ucap Gun.

"Tapi dia hanya teman ku!!" Ucap Off.

"Teman.... Tapi papi sangat perhatian dengannya semalam, apa itu bisa di sebut teman!!!" Ucap Gun.

"Bukan hanya aku yang memperlakukan namtarn begitu, krist dan tay juga, suami mereka tak marah. Apa kamu ingat kita masih berpacaran belum menikah! Kenapa kamu lebih posesif dari pada mereka yang sudah menikah" Ucap Off.

"Apa aku salah!" Ucap Gun.

"Jelas saja" Ucap Off.

"Tapi setidaknya berbicara jujur kemarin, jaga perasaan ku, bisa kan?" Ucap Gun.

"Apa jika aku jujur kamu akan memberiku ijin untuk pergi?" Ucap Off.

"Tidak!" Ucap Gun.

"Kamu tahu sendiri jawabannya" Uca

Gun berlalu pergi meninggalkan off dan masuk ke kamar , ia menangis sendirian dikamarnya sedangkan off entah pergi kemana.
.
.
.
.

Hari-hari berlalu seperti biasa , gun dan off masih berperang dingin tak pernah saling sapa walau tinggal di apartemen yang sama.

Saat ini off, tay dan krist tengah istirahat di kafe dekat kantor mereka, tak lama datang namtarn menghampiri ketiganya dengan membawa makan siang.

Semenjak kejadian di pantai, krist memang semakin dekat dengan namtarn, seperti saat ini namtarn menyuapi krist sepotong kue.

"Aku juga mau" ucap off.

Namtarn hanya tersenyum dan menyuapkannya ke off.

"Aku juga" ucap tay tak mau kalah

"Bagaimana jika kapan-kapan kita liburan dengan membawa pasangan" ucap tay.

"Tidak, kalian semua mempunyai pasangan, hanya aku yang tidak, aku harus membawa siapa nanti" lirih namtarn.

"Apa kalian kembali bersama?" Tanya off, saat melihat namtarn yang begitu perhatian dengan krist.

"Tidak." Jawab krist.

"Sebaiknya kita kembali ke kantor, jam istirahat sudah hampir habis" ucap off.

"Krist, apa kamu bisa mengantar ku pulang?" Ucap namtarn.

"Ya" Ucap Krist pada namtan.

Krist mengambil motornya dan namtarn naik di belakang, namtarn memeluk tubuh krist.

"Apa kita tak bisa kembali bersama krist?" Tanya namtan.

"Kamu tahu sendiri jika aku sudah menikah" ucap krist.

Saat di persimpangan jalan, ada lampu merah sehingga membuat krist menghentikan motornya disamping sebuah mobil hitam.

Singto yang berada di mobil itu melihat krist, dia melihat namtarn yang memeluk erat tubuh krist. Hati singto benar-benar hancur saat ini, dia mencengkram setir mobilnya.

Lampu berubah menjadi hijau, petanda kendaraan boleh berjalan kembali.

Singto mengikuti kemana krist dan namtarn pergi, hingga tiba di depan rumah namtarn. Namtarn turun dari motor krist.

"Apa kamu tak ingin masuk dulu?"

"Jam istirahat ku sudah habis, aku akan langsung ke kantor." ucap krist.

"Apa kamu ada waktu nanti malam? Aku ingin mengajak mu pergi ke restoran favorite kita" ucap namtan.

"Ya, aku ada waktu untuk mu" ucap Krist.

"Baiklah... Setelah pulang bekerja langsung jemput aku" ucap namtarn.

Namtarn melihat ke kiri dan kanan karna sedang sepi, namtarn mencuri satu ciuman dari bibir krist.

"Terima kasih" ucap namtarn sambil tersenyum.

Krist hanya menganggukan kepalanya kemudian menstarterd motornya dan pergi dari sana.

Singto juga langsung pergi dari tempatnya dan melajukan mobilnya ke kantor papanya.

Sudah 2 kali ia melihat krist berciuman dengan wanita yang sama, rasanya kesabaran singto sudah mulai habis saat ini. Ia melajukan mobilnya dengan kencang dan rasa kecewa yang mendalam.










Tbc.

Polisi tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang