Tiga.

4.4K 583 85
                                    

Pagi hari, Taehyung sudah di buat sibuk dengan mengurus beberapa keperluan Arjun. Memandikan bocah itu, membantunya berpakaian juga memberikan sarapan. Heuuh, lelah, tapi Taehyung begitu menikmati waktu waktu seperti ini.

Yoongi tidak ada di sini, entah benar atau tidak dia berpamitan untuk mengurus kartu ATM nya yang tertelan. Agak sedikit aneh, Yoongi bukan type orang yang teledor, tapi entah lah, Taehyung tidak tau juga bagaimana pastinya.

"Oh, sudah habis?"

Taehyung melirik ke arah wadah makan putranya, sudah bersih di sana tidak ada lagi lembaran roti yang tersisa. Sarapan pagi ini Taehyung membuatkan selembar roti dengan selai strawberry.

"Papa?"

"Ya? Arjun butuh sesuatu?"

"Dia datang?"

Taehyung melirik ke arah ponselnya, benar. Itu adalah telpon dari Jungkook. Ponselnya bergetar seraya menampilkan wajah laki laki itu.

"Baik, Arjun tunggu sebentar ya. Papa akan menjawab telpon Daddy."

Mengangguk, Arjun tetap duduk di kursi makan nya. Dia menunggu apa yang akan Taehyung kembali perintahkan.

Tidak dengar, balita itu hanya melihat jika Taehyung melirik ke arah jendela depan. Tangan papa nya melambai, mungkin itu pada Daddy nya.

"Arjun, tolong ya? Bisa kan?"

"Mmmm, misi rahasia? Aku akan melakukan nya dengan baik"

Taehyung mengusak surai halus putranya, memberikan dua jempol lalu mulai menghampiri pintu utama rumah itu.

"Seseorang datang?"

Sapa Seokjin, dia baru saja bergabung di lantai dasar untuk memulai sarapan nya.

"Mmm, Jungkook di sini."

"Sepagi ini? Bukan nya kalian akan bertemu jam 9?"

"Akan aku jelaskan nanti Hyung, bisa aku bukakan pintu untuk nya lebih dulu?"

"Baiklah, silahkan."

Taehyung kembali berjalan, dia sampai pada pegangan pintu rumahnya lalu membuka itu. Melihat Jungkook sedang berpijak di halaman rumahnya membuat perasaan Taehyung sedikit berkecamuk. Laki laki itu ada di sini tanpa sebuah paksaan? Baiklah, tetap tenang dan berusaha untuk tidak menangis.

"Tuan, maaf membuat anda menunggu."

"Tidak, aku juga baru saja sampai. harusnya aku yang meminta maaf karena datang kemari terlalu pagi."

"Tidak masalah, apa anda sudah sarapan? Mari, kita bisa sarapan bersama."

"Tidak terimakasih, aku baru saja meminum kopi juga sarapan pagi di caffe yang tidak jauh dari sini."

"Baiklah, tetap harus masuk, di dalam ada kakak juga putra ku."

Taehyung tetap bersikap sebaik mungkin. Melihat ketulusan itu, Jungkook tentu tidak bisa menolak nya kan? Laki laki itu akhirnya memutuskan untuk masuk sebentar ke dalam rumah yang dia tahu adalah milik Kim Taehyung, bawahannya di markas militer.

"Oh, anda tuan Jeon Jungkook? Silahkan duduk."

Seokjin melirik ke arah Taehyung, dia mempersilakan laki laki itu duduk di ruang tengah yang tidak jauh dari tempat sebelumnya dia sedang sarapan.

"Paman? Selamat pagi."

Sapa Arjun juga, dia kini berjalan menghampiri Jungkook. Ada yang berbeda, Arjun bertingkah seperti biasa saat ini. Tidak lagi memaksanya kehendak nya untuk menyebut Jungkook dengan sebutan Daddy.

APOLLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang