Tigabelas.

3.7K 536 105
                                    

Arjun berlarian menggapai ranjang rumah sakit Jungkook. Meskipun sulit, sekuat tenaga dia mencoba untuk naik ke atas sana. Yoongi yang melihat Arjun hampir jatuh, sontak membantu bocah kecil itu.

"Daddy, I'm sad, I'm sick, I'm scared, Daddy's home and back with papa and I, please stop like this, I'm scared."

Jungkook menahan tangis nya, dia tau apa yang selama ini Taehyung juga putranya alami. Ibu juga ayahnya banyak bercerita. Rasanya sakit. Jungkook bingung, dia merasa gagal menjadi seorang ayah juga pendamping yang baik, untuk anak juga pasangan nya.

"My dear, are you sick? Your body has a fever? Don't cry, please don't cry. Daddy is here, Daddy will always be there for you." Jungkook mengusap bahu bocah kecil yang tidak lain adalah putranya.

Melirik ke arah Taehyung, Omega laki laki itu masih berdiri di ambang pintu. Tatapan nanar melihat keadaan keluarga kecilnya yang sedang di guncang ombak. Memalingkan tatapan nya, Taehyung menghapus air mata yang sejak tadi dia tahan.

"Taehyung-ah."

"Tidak sekarang Jungkook, Arjun lebih membutuhkan mu di banding aku."

Yoongi yang mengerti dengan keadaan ini hendak keluar, dia ingin memberikan waktu untuk mereka bisa saling berbicara.

"Yoongi Hyung, terimakasih." Ucap Jungkook.

"Jagalah mereka Jungkook, cari jaran keluar, dan mulai kembali untuk menjaga mereka. Ck, kau sungguh merepotkan!" Gerutu Yoongi.

Jungkook mengukir senyum kecil. Dia tahu, Jungkook hapal. Yoongi memang tidak bisa berkata kata manis penuh haru, begitulah caranya menyampaikan perasaan nya. Baik senang, maupun sedih. Hanya sarkas yang bisa keluar dari mulut Omega itu.

"my son, have you eaten and taken medicine?"

"Not yet, I just came to check on grandma, papa brought my medicine."

"Ah, begitu ya? Kalo begitu, Daddy akan pesan makanan. So that we can both take medicine, and get well soon. Okey?"

Arjun mengangguk, dia beranjak bangun dan melepas dekapan tubuh Daddy nya. Jungkook tampak kesulitan saat hendak meraih telpon rumah sakit yang ada di meja, sisi ranjang nya. Taehyung melihatnya! Dia berjalan mendekat untuk sekedar membantu Jungkook.

"let me order, what do you want? Jangan makan makanan cepat saji, aku tidak mengijinkan nya!"

Tampak senyuman di bibir Jungkook mengembang sempurna. Taehyung nya masih tetap perhatian. Jungkook senang? Tentu saja, pada dasarnya mereka berdua memang saling mencintai satu sama lain. Hingga detik ini.

"Papa, apa aku boleh pesan sup ayam? Aku juga mau roti keju, jika boleh apa bisa aku pesan satu cup ice cream? Dikit saja, aku janji hanya akan menjilat nya sedikit." Rengek Arjun.

Jungkook mengusak surai halus milik putranya. Tersenyum lebar, Arjun nya tumbuh dengan baik saat ini.

"Kau kan demam, apa bisa begitu? Ice cream apa boleh untuk anak yang demam?" Ucap Jungkook.

"Daddy, tolong jangan begitu. Papa akan semakin tidak menyetujuinya jika begitu."

"Aku hanya berusahalah mengatakan nya, lagi pula papa mu mendengar kita saat ini."

"hey stop, aku masih di sini." Timpal Taehyung.

"Papa? Please. Give me a cup of ice cream."

Taehyung mengangguk kecil, yang di sambut senyuman lebar Arjun. Jungkook? Masih setia mengamati itu semua dengan tatapan penuh arti. Bahagia nya dia, Jungkook benar benar jatuh cinta ribuan kali saat dia menatap Taehyung. Nyata! Itulah yang selalu dia rasakan.

APOLLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang