Akhirnya aku uppp!!!
Sneng bangett, maaf banget jarang up
Semoga ada yang masih nungguin cerita ini,🌱
Bughhh~
Plak~
"Sialan! Gue udah bilang jangan pernah ngomong macem-macem anjing" Maki Axelle
"Gara-gara lo, Zia mutusin gue. Gara-gara ucapan lo yang gak pernah tahu tempat, Zia ninggalin gue" Berang Axelle
"Sialan! Sialan"Umpat Axelle
"Salah aku dimana Xelle, aku gak pernah ngomong apapun sama Zia soal taruhan itu" tanya Jess yang sedang memegang pipinya
"Dia denger omongan kita di kelas waktu itu bitch" Berang Axelle
"Itu bukan salah aku" Ujar Jess
"SALAH LO BODOH!" Teriak Axelle sambil menunjuk Jess
"Jijik. Gue gak mau liat muka lo.dasar bitch"
•••
Di sisi lain Zia sedang duduk tenang di balkon apartementnya menikmati angin malam yang rasanya sangat dingin tapi entah kenapa Zia menyukainya
Zia akui, ada rasa kehilangan setelah beberapa hari ia putus dengan Axelle, tidak. Zia sama sekali tidak menyesal telah mengakhiri hubungannya dengan Axelle
Tapi entah kenapa, Zia sedikit merasa kosong. Terlebih Ezra yang juga sudah meninggalkannya ke tempat yang sangat jauh
Zia menghela napas panjang "Sialan! Lo udah berhasil jatuhin gue Xelle. Ya, jatuh hati"
"Tapi kenapa rasanya sakit banget" ucap Zia kepada dirinya sendiri
See keduanya tidak ada yang baik-baik saja, beberapa bulam lalu Jess ingin menghancurkan Zia, dan Zia hanya mengucapkan 'lets see'
Pada kenyataannya, sekarang mereka sama-sama sakit, keduanya sama-sama tidak baik-baik saja. Jess yang sakit karena mendapat perlakuan kasar oleh Axelle bahkan menjadi pelampiasan emosi laki-laki itu
Sedangkan Zia, sakit karena ternyata sebagian dari hatinya tertinggal pada laki-laki yang brengseknya menjadikan ia sebagai taruhan
Sekarang apa yang harus Zia lakukan? Pergi sejauh mungkin untuk meninggalkan Axelle dan melupakan laki-laki itu. Atau tetap tinggal sampai akhirnya waktu berpihak padanya dan membantu untuk Zia melupakan semuanya
"come on Zia, lo bukan orang payah yang susah move on"
"Beberapa bulan lagi, beberapa bulan lagi lo bisa pergi dari situasi ini, still waiting"
🌱
Zia sekolah seperti biasanya, Zia kembali menjadi Zia yang dulu, yang belum kenal dengan Axelle, Zia yang ramah, Zia yang ekspresif, dan Zia yang balik menyapa
Yang berbeda hanya satu,kini Zia bukan lagi si playgirl yang menerima setiap laki-laki yang Menyatakan perasaannya
Bukan karena ia trauma,atau alasan lain. Zia hanya ingin free, menepi sejenak dari hal-hal berbau laki-laki. Hidup sendiri tanpa terikat sesuatu rasanya menyenangkan apalagi sebentar lagi Zia akan ujian tentu saja Zia harus berusaha untuk itu agar ia bisa di terima di universitas impiannya
"Pagi Zia" "Pagii"
"Udah jomblo Zi" "Udah nih"
"Zia ayo jadian sama gue" "No thanks"

KAMU SEDANG MEMBACA
ZIAXELLE [Selesai]
Teen Fictionapa yang ada di dalam pikiran kalian ketika mendengar kata 'Player' 'Playgirl' atau sekarang lebih sering di sebut dengan 'Fuckgirl' Ya itulah Zia sosok perempuan player yang baginya mempunyai pacar sama halnya seperti membalikkan telapak tangan tap...