26.Syalan

2.2K 118 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Hari sudah berganti,seperti rutinitas biasa Zia bangun pagi dan bersiap sekolah

Zia sedikit gugup karena pasti Axelle menunggunya di basement untuk menjemputnya seperti biasa,yang membuat Zia gugup adalah pasti Axelle menanyakan keputusannya,ya...tentu saja keputusan tentang maukah Zia menikah dengan Axelle bulan depan

Zia menghela napas sebentar sebelum akhirnya tersenyum manis dan berusaha setenang mungkin.

“Haiii” sapa Zia dengan ceria

Axelle tersenyum setelah itu mengecup pelan pelipis Zia,ini sudah seperti rutinitas di pagi hari “Morning”

Woahhh...mereka benar benar seperti menjalani akting,Zia dan Axelle benar benar terlihat santai padahal kemarin berdebat hebat

“Udah sarapan?”tanya Axelle

Zia menggeleng

“Why?” Tanya Axelle lagi

“Males makan” Jawab Zia

“Nanti di sekolah langsung makan” Ucap Axelle tegas

Zia menggeleng pelan“Gak, males nanti aja pas istirahat”

“Kenzia...”

“Fine aku nanti sarapan di kantin, tapi sama kamu” Final Zia

Axelle tersenyum kemudian mengelus kepala Zia dengan sayang
••

“Buk nasi gorengnya 2,yang satu gak pake kecap sama jangan terlalu pedes,yang satu porsi biasa aja” Pesen Axelle

“Siap,di tunggu yah” ucap buk wati-salah satu ibu kantin

Zia dan Axelle mengambil posisi duduk yang sedikit menyudut,maybe agar mereka tidak terganggu. Sekaligus ada yang ingin mereka bicarakan agar tidak ada yang dengar

“Udah punya keputusan?” Tanya Axelle to the point, jujur saja Axelle tidak bisa tidur karena khawatir dengan keputusan yang akan Zia ambil
Zia mengangguk pelan

“Apa?”

Tanpa Zia tahu Axelle sudah keringat dingin karena takut Zia tidak ingin menikah dengannya dan memilih pergi dengannya,demi apapun Axelle takut dan belum siap jika Zia meninggalkannya

“Aku mau,tapi jangan bulan depan,tapi bulan depannya lagi. Gapapa?” jawab Zia berusaha sesantai mungkin

Tidak bisa di pungkiri bahwa Axelle merasa senang. Sangat senang.dengan rasa senang yang membuncah Axelle memeluk Zia dengan erat. Jika Axelle tidak ingat bahwa ini di sekolah mungkin ia akan mencium Zia sekarang juga,tapi sialnya mereka sedang di sekolah

“Its ok, thank you so much.really”

“Thank you so much god,thanks you so much” Zia yang mendengar Axelle berulang kali mengucapkan terimakasih hanya bisa tersenyum manis sambil mengusap punggung Axelle yang sedang memeluknya

ZIAXELLE [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang