Sudah satu minggu sejak Ezra pergi,tapi Zia masih di selimuti kesedihan
Zia tidak seceria sebelumnya,Zia menjadi sering murung dan pendiam,padahal 3 minggu lagi pernikahannya akan di gelar
Ah...sepertinya Zia sudah tidak terlalu memikirkannya dia masih terbelenggu dalam kesedihannya
“Sayang, heii....sini. jangan sedih terus dong” tutur Axelle sambil menatap Zia lembut
Zia tersenyum tipis “Enggak kok”
“Bohong”
“Kenapa harus secepat ini sih Kaa?” ucap Zia lemas
“Usia tuh cuman tuhan yang tahu,kalo emang udah waktunya kita bisa apa?” tutur Axelle
Axelle membawa Zia kedalam rengkuhannya “Come on, kamu gak bisa kayak gini terus. Nanti Ezra juga ikutan sedih kalo liat kamu kayak gini”
Zia mengangguk pelan “Last day,kasih aku waktu hari ini aja. Besok aku bakalan kayak biasa bersikap layaknya Zia yang dulu”
“Promise”
Zia mengangguk pelan “Pro—mise” ucap Zia yang sudah tertidur di pelukan Axelle
Selain sikapnya yang lebih pemurung dan sering sedih,akhir-akhir ini Zia juga mempunyai pola tidur yang sangat tidak teratur. Kadang Zia merasa mengantuk sepanjang hari atau bahkan telat bangun. Mengingat Zia yang sangat menghargai waktu dan tidak pernah telat karena bangun siang sekarang malah sebaliknya jam tidur Zia menjadi sedikit panjang membuatnya bangun kesiangan. Bahkan di minggu ini Zia sudah 2 kali di hukum karena kesiangan
Kacau.
Mungkin itu kalimat yang pas untuk seorang Kenzia saat ini
Axelle menidurkan Zia secara perlahan agar tidak mengganggu,jujur Axelle merasa sedih melihat kondisi Zia yang sekarang, kehilangan seorang Ezra ternyata cukup berdampak untuk calon istrinya ini. Apakah Zia juga akan seperti ini jika kelak ia meninggalkannya
Tidak,tentu saja itu tidak akan pernah terjadi, Axelle tidak akan meninggalkan Zia, tidak tahu jika sebaliknya....mungkin Axelle akan seperti Zia sekarang jika perempuan itu meninggalkannya atau mungkin lebih parah!
“Sweet dream dear”
“Aku rindu kamu yang ceria” bisik Axelle di akhiri kecupan di pelipis Zia
🌱
Hari sudah berganti
Zia menepati janjinya untuk kembali menjadi Zia yang dulu
Sulit? Tentu saja. Tapi benar apa yang di katakan Axelle dia tidak bisa seperti ini terus
Tidak bisa dipungkiri bahwa Zia masih merasakan sedih,tapi tidak papa Zia hanya perlu menutupinya dengan senyuman dan sifat cerianya. Itu adalah salah satu keahlian Zia
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIAXELLE [Selesai]
Teen Fictionapa yang ada di dalam pikiran kalian ketika mendengar kata 'Player' 'Playgirl' atau sekarang lebih sering di sebut dengan 'Fuckgirl' Ya itulah Zia sosok perempuan player yang baginya mempunyai pacar sama halnya seperti membalikkan telapak tangan tap...