24-GoodBye Shasha

24 6 3
                                    

Hello!

Bertemu lagi setelah sekian purnama, entahlah.

Aku juga bahkan tidak tahu kapan aku bisa mengakhiri cerita ini.

Selamat  membaca












***





Saat ini adalah istirahat pertama di Eagle. Keadaan kantinnya sangat ramai. Kantinnya menyediakan berbagai jenis makanan, dan itu membuat para siswa betah berlama-lama disana, walaupun harus berdesakan. 

"Sha, diem mulu sariawan lo?" tanya Jack penasaran.

Ya mereka semua berada di kantin tak terkecuali Galang. "Engga," jawabnya singkat.

Atensi mereka beralih pada Shakira yang hanya mengaduk-aduk mie ayamnya sedari tadi.

"Sha, kita temen kan, cerita lah," bujuk Natasya.

Shakira membalasnya dengan senyuman tipis. 

"Sha," panggil Bianca. Shakira mengangkat wajah.

"Ayah sama Mbak gue bakal pergi besok ke London untuk waktu yang ga bisa ditentukan," akhirnya ia buka suara.

"Pasti sedih banget ya lo, ntar gue sama Bianca sering nginep di rumah lo deh. Bi, mau kan?" Natasya melirik Bianca.

"Hm,"

"Bukan, bukan masalah itu. Gue merasa setelah perginya bokap sama Mbak, tugas gue makin banyak," 

"Oo gada lagi yang ngerjain pekerjaan rumah gitu? Lebih mandiri lah ya kan," sahut Gege.

Shakira menggeleng keras. Gimana cara memberitahu mereka. 

"Otak dangkal kalian ga bakal ngerti," celetuk Galang yang sedari tadi diam. Shakira menatapnya dalam seakan berkata 'emang lo ngerti maksud gue?'. Galang kemudian menatap balik Shakira seakan menjawab 'kita sama, cepat atau lambat'.

"Ooh." Galang dan Shakira membulatkan mulut bersamaan. Teman-temannya melihat aneh. Sejak kapan mereka mempelajari ilmu telepati.




***


Keadaan rumah Shakira pagi ini benar-benar heboh, bagaimana tidak sedari tadi Ayah Jeff kelimpungan mencari kaos kaki Batman miliknya. Katanya itu hadiah hari valentine dari mendiang Aras ketika masih pacaran. 

Ayah Jeff bersikeras mencarinya sampai dapat, beliau berniat membawanya ke London. 'Kalau aku ga bawa sekarang, kapan lagi?' itulah alasannya.

Setelah menemukan kaos kakinya, mereka bersiap-siap berangkat menuju bandara. Mereka diantar Mang Abi, tak lupa Bi Tyas juga ikut serta mengantar majikannya itu. 

Bandara Soetta terasa ramai. Namun meskipun ramai, rasanya sepi menurut Shakira. Ia melirik ayahnya yang sedang fokus menikmati pemandangan di depannya yang memperlihatkan orang berlalu-lalang.

G E N O P F I N D E   [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang