The Buried Dream 4

36 16 14
                                    


Adam melirik pria disampingnya sambil tertawa, "Kau ini." Dirinya teringat ketika matahari senja saja belum terlihat. Terlalu cepat untuk makan malam. Lantas benar saja meja makan masih kosong dan tidak ada siapapun disana. Adam menyadari jika Anthonylah yang sudah kelaparan.

Dengan terburu-buru para pelayan menyajikan makanan untuk Sang Raja. Walau begitu tidak pernah seadanya dan selalu makanan mewah yang tersaji. "Kau lupa makan dari kapan?"

Adam bertanya ketika Anthony sudah melahap daging panggang itu dengan lahap. Dengan cepat menyendok sop sayuran dan sepotong ayam. "Mungkin kemarin malam, entahlah aku tidak terlalu mengingatnya."

Adam merasa sedikit tersinggung, "Jangan pernah menyusahkan dirimu untuk orang lain. Kesehatan dirimu sendiri adalah hal terpenting."

"Anda juga makanlah."

Adam memutuskan untuk menuangkan anggur merah ke gelasnya. "Yang lain bagaimana?"

"Raja Henry mungkin sedang tidur sekarang. Kemarin malam beliau juga tidak tidur sama sekali. Yang lain biarkan menyusul."

"Adam lihat ini." Anthony meniup air pada gelas air putihnya, menciptakan gelembung-gelembung udara kecil.

Adam bergidik kesal sambil memukul tangan pria itu. "Hentikan jorok sekali!" mereka berdua tertawa. Larut dalam perasaan bahagia, walau singkat tetapi begitu bermakna. Dari dalam lorong gelap, Adam melihat seorang wanita yang berjalan dengan gaun indahnya yang terseret pada karpet.

Rambutnya tergerai panjang. Tersenyum kearah kedua pria itu. "Yang Mulia. Apakah anda sudah baikan?"

"Ya. Saya sudah merasa lebih baik."

"Boleh saya duduk disini?"

"Silahkan."

Gadis itu tersenyum lemah mengetahui jika sikap Sang Raja sedikit tidak berkenan padanya. "Syukurlah jika anda sudah bisa makan. Saya tidak diperboleh melihat anda dari kemarin. Setelah mendengar anda sudah sadar saya bermaksud ingin bertemu anda."

"Ya, terima kasih atas perhatian anda. Adakah hal yang ingin anda sampaikan?"

"Tentu. Perihal Weithia, saya mengerti jika orang asing seperti saya patut dicurigai."

"Tapi saya bersumpah jika tidak melakukan apapun. Saya tidak pergi ke festival bersama Weithia. Saya langsung kembali ke istana setelah pidato anda di Sungai Idrus kemarin. Tapi Jenderal Trevor mengatakan jika saya berbohong."

"Tuan Putri, saya sendiri yang meminta Weithia untuk mengantar anda." suaranya ditekan.

"Tapi apakah anda melihat saya pergi bersamanya? Anda hanya mengatakan perintah, tetapi setelah itu langsung kembali kesini. Tidak bisa memastikan, apakah anda melihat wajah saya bersama Weithia? Sebelum anda berkuda kembali ke istana."

"Saya dan Layla berada dirombongan paling akhir. Karena kami senang melihat keindahan sungai Idrus. Sedangkan anda berada dirombongan paling depan. Karena badan saya merasa tidak enak, saya kembali keistana dengan berjalan kaki. Hanya ada pengawal Grissham yang bersama dengan kami."

Adam dan Anthony mendengarkan. "Apakah Tuan Putri yang kau lihat dihutan itu?"

Anthony menggeleng, "Maaf tapi saya tidak bisa memastikannya. Perempuan itu langsung berlari masuk kedalam hutan dengan cepat di balik jubahnya."

"Kabar apa lagi itu Yang Mulia? Apakah anda mengira saya pergi ke hutan?"

"Tidak, Tuan Puteri. Sekarang masalahnya adalah Weithia ditemukan sedang berduaan bersama wanita ditengah hutan menjadikan anda adalah orang yang paling dicurigai."

KNEEL BEFORE THE CROWN BOOK 1 : DREAM OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang