• 006 •

1.5K 284 35
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡

Sebelum baca chapter 6 jangan lupa baca chapter 5 karena kemaren tuh semua ga dapet notif jadi jangan sampe ada chapter yang terlewat hehe

Sebelum baca chapter 6 jangan lupa baca chapter 5 karena kemaren tuh semua ga dapet notif jadi jangan sampe ada chapter yang terlewat hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadinya Haechan ingin membiarkan mereka tapi setelah lama berjalan Haechan mulai merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut diserang karena dia tahu yang sekarang tengah mengikutinya tidaklah berbahaya sama sekali, mereka tidak menyerang hanya memantau. Maka Haechan berhenti dan melakukan perenggangan sebelum menggerakkan batu besar yang ada di dekatnya. Melemparkan batu besar tersebut tanpa menyentuhnya dan melemparkannya ke belakang hingga mengenai pohon yang ada di belakangnya. Mereka yang mengikuti Haechan tadi pun melompat keluar dari belakang pohon sebelum pohon tersebut roboh dan mengenai mereka.

"Bukankah kalian harusnya bekerja? Kenapa malah mengikuti sampai di sini... Oppa-deul?"

Itu Yeosan dan Younghoon kalau kalian ingat Jaemin menyuruh Yeosan mengikuti dan mengawasi Haechan hingga ke Carran Manor dengan membawa Younghoon bersamanya karena dia takut berada di dalam hutan yang menyeramkan itu sendiri. Younghoon langsung mengiyakan karena dia pun tidak mau cari gara-gara dengan Jaemin. Baru Yeosan yang dicekik dan diancam akan dicabut kepalanya oleh Jaemin, Yeosan yang menceritakan kejadian itu padanya.

"Ini pekerjaan kami, Haechan. Lagipula apa yang kau lakukan di tempat berbahaya seperti ini? Apakah mengawasi alter harus sampai segitunya? Sampai masuk ke dalam tempat dia tinggal?"

"Apa Oppa akan melaporkan ini pada Kak Jaemin?"

"Untuk itulah kami berada di sini sekarang. Mengawasimu atas permintaan Jaemin."

"Kalian tidak punya pilihan lain kan? Kalau tidak kalian lakukan Jaemin pasti akan mematahkan leher kalian dan mencabut kepala kalian. Benar kan, Oppa?"

"Kau sudah tahu apa yang akan terjadi kenapa kau masih nekat membantah perkataan Kakakmu? Sebaiknya kau tidak temui alter itu lagi."

"Apanya yang berbahaya? Kalian tidak mengerti. Dia hanya ingin bertahan di dunia ini. Dia tidak pernah menyakitiku. Kalianlah yang menyakitinya. Dia tidak berbahaya sama sekali."

"Bukan alter itu, Haechan... astaga, kau tidak mengerti juga?!" Yeosan sudah frustasi karena ternyata sedari tadi Haechan sama sekali tidak mengerti apa yang coba mereka katakan padanya. "Ini bukan tentang alter itu Haechan, dia memang tidak berbahaya. Kakakmu yang berbahaya! Kamu tidak sadar perbuatanmu ini bisa membuat Jaemin murka?! Kau ingin dia membunuh alter itu di depan matamu lalu mengurungmu di kastil selamanya?! Kau tidak mengerti Haechan. Kau tidak mengerti seberapa mengerikannya Kakakmu itu kalau dia naik pitam. Jadi tolong, turuti saja apa katanya dan jangan temui Lee Jeno lagi. Bisa kan?"

"Kau lihat Haechan? Yeosan tidak pernah sefrustrasi ini sebelumnya. Kau tahu Kakakmu hampir mencabut kepalanya tadi karena dia menolak untuk mengikutimu sampai ke dalam hutan ini? Jangan egois, Haechan. Pikirkan anggota klan yang lain. Jangan menyusahkan kami dengan melakukan hal-hal seperti ini. Kau tidak perlu mengejar-ngejar pria itu apalagi dia adalah vampir alter. Seperti kau tidak tahu saja kalau Kakakmu dan Papamu sangat membenci kaum seperti mereka." Tambah Younghoon yang juga membuat tampang frustrasinya di depan gadis itu.

Death Wish • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang