• 013 •

1.1K 260 48
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, kau baik-baik saja? Kau tampak tidak dalam kondisi yang baik. Duh, siapa sih namamu? Sama sekali tidak ingat ya?"

Jeno menggelengkan kepalanya. Percayalah, dia sudah berusaha memaksimalkan kinerja otaknya untuk sekedar mengingat namanya siapa tahu ingatan lain akan segera menyusul tapi tidak bisa kepalanya malah tambah sakit ketika dia berusaha mengingatnya. Makanya Jeno berhenti berusaha bermain dengan ingatannya untuk saat ini. Tapi beberapa hari belakangan ini, meski kebutuhannya akan darah selalu terpenuhi, terima kasih pada Junkyu yang sebaik itu keluar untuk mencarikan rusa untuk dibawa pulang pada Jeno, dia malah seperti tidak makan berhari-hari. Dia merasakan sakit yang luar biasa sampai dia tidak sanggup lagi untuk bangun. Junkyu sampai khawatir dan menemani Jeno semalaman suntuk.

"Terima kasih atas kebaikanmu Junkyu, tapi kau tidak perlu begini. Kau punya pekerjaan lain juga kan bukan hanya mengurusi aku saja. Aku bisa menahan sakitku. Ini mungkin akan hilang dengan sendirinya."

"Iya aku tahu kau vampir tapi memangnya vampir bisa tahan sakit? Tidak kan? Kita cari cara agar sakitmu ini hilang."

Masalahnya mereka tidak tahu sumber sakit Jeno itu darimana datangnya. Mereka harus tahu dulu penyebabnya agar bisa tepat sasaran dalam mengobatinya karena kalau tidak bukan kesembuhan yang didapat, Jeno mungkin akan lebih sakit lagi dari ini. Masalah lainnya, Jeno kehilangan ingatannya jadi bagaimana dia tahu kenapa dia bisa sesakit ini kalau namanya saja dia tidak ingat? Pada akhirnya Junkyu hanya bisa diam memandangi Jeno dengan tatapan khawatirnya. Kasihan sebenarnya. Iya, Jeno memang vampir tapi vampir yang ada di hadapannya saat ini terlihat sangat lemah, sangat rapuh. Ternyata tidak seperti yang diceritakan orang-orang kebanyakan kalau vampir itu tahunya membunuh manusia saja. Buktinya sudah beberapa hari di sana, Jeno tidak melakukan apapun pada Junkyu. Mereka justru mulai membangun hubungan pertemanan dengan baik.

"Aku akan pergi keluar sebentar menemui temanku lalu mungkin berburu makanan lagi untukmu. Jangan kemana-mana... tunggu aku pulang. Berjanjilah padaku kau akan jadi anak yang baik selama aku pergi. Jangan sampai kau tertangkap manusia lain karena akan berbahaya. Kau mengerti?"

"Berjanjilah padaku kalau kau akan jadi anak yang baik selama aku tidak ada. Kau mengerti, Jeno?"

"Apa itu?"

"Hah? Apa maksudmu?"

"Aku mendengar suara itu di kepalaku. Apa itu?"

"Suara apa?"

"Dia mengatakan persis seperti yang kau katakan tapi suaranya berbeda dengan suaramu. Suara perempuan."

"Oh ya? Bagus... kau mungkin akan segera mendapatkan ingatanmu kembali. Teruslah berusaha untuk mengingatnya. Aku pergi dulu. Ingat kata-kataku tadi. Aku akan kembali secepat yang aku bisa."

Death Wish • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang