• 016 •

1.1K 234 59
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf Jaemin tapi kami sudah mencarinya, dia tidak ada lagi di hutan itu."

"Sudah kalian cari dengan betul? Masa iya? Ini bahkan belum beberapa minggu semenjak kalian membawanya."

"Jaemin, beberapa minggu itu adalah waktu yang lama. Kita tidak tahu mungkin Jeno sudah pergi ke tempat lain atau dibawa orang lain menjauh dari hutan tersebut karena kami memang meninggalkannya dalam kondisi sekarat."

"Sudah kalian cari ke pemukiman warga?"

"Vampir? Berkeliaran di tengah manusia? Kau pikir manusia itu tidak akan mengambil tindakan. Terlalu beresiko, Jaem... tidak mungkin."

"Ya sudah, kalian boleh pergi."

Jaemin memang berniat mencari Jeno tapi dia tidak tahu sama sekali keberadaan Jeno sekarang makanya dia menyuruh anggota klan yang pergi membawa Jeno pada waktu itu untuk mencarinya di tempat dimana mereka membuangnya, ternyata mereka kembali dengan tangan kosong. Seharian mencari dan mereka tidak bisa menemukan Jeno dimana pun jadi mereka kembali ke kastil dan melaporkannya pada Jaemin. Sudah jelas dia tidak lagi ada di tempatnya karena Jeno bukan benda mati yang tidak bisa bergerak.

Saat itu Jaemin bingung harus berbuat apalagi sementara kekuatannya sudah dilemahkan. Akan berbahaya kalau dia pergi mencari Jeno sendiri tapi dia tidak mungkin diam saja mengingat kondisi adiknya semakin parah. Kalau dibiarkan Jaemin mungkin akan kehilangan adiknya. Pada saat Jaemin tengah bimbang, Ten datang menghampiri Jaemin di balkon kamarnya, berdiri di samping puteranya.

"Apa yang kau pikirkan, Nak?"

"Memikirkan bagaimana lagi aku harus mencari Jeno, Ma..."

"Bagaimana pun juga kau sudah berjanji akan membawa Jeno kembali pada Haechan, Jaem... lihatlah adikmu sekarang. Apa kau tidak kasihan? Kalau kau tidak bertindak, Haechan mungkin akan menyerah. Jangan biarkan itu terjadi, Nak... Mama tahu kau punya hati yang baik. Kau menjadi seperti ini karena keadaan bukan karena keinginanmu. Sama seperti Haechan, Mama juga tidak bisa membencimu. Mama menyayangimu, Jaem... jadi lakukanlah sesuatu."

"Aku tahu Ma, aku tahu... tapi bagaimana Jaemin takut keluar sendirian ke sana. Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk padaku selama aku mencarinya?"

"Kau harus memikirkan itu ketika kau membuang Jeno, Jaem... kau ingat? Kau membawa Jeno dalam posisi dia hilang ingatan, kelaparan, kesakitan. Dia vampir biasa, dia tidak punya kekuatan Jaem. Kau tidak memikirkan itu kan? Kalau Haechan masih merasakan sakit seperti itu, besar kemungkinannya Jeno masih hidup. Dia masih ada di sana Jaem. Jangan hanya berdiam di sini."

Death Wish • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang