• 008 •

1.3K 273 61
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡

Yeosan terlempar hingga tubuhnya mengenai salah satu pondasi kayu sampai pondasi tersebut patah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeosan terlempar hingga tubuhnya mengenai salah satu pondasi kayu sampai pondasi tersebut patah. Baru saja dia kembali membawa kabar bahwa dia berniat untuk menarik Haechan pulang dan melumpuhkan Jeno tapi Haechan tiba-tiba naik pitam dan berbalik menyerangnya.

"Dia perempuan dan apa?! Kau tidak bisa melawannya?!"

"Kekuatannya besar, Jaemin! Kau tidak tahu bagaimana brutalnya Haechan sewaktu aku membanting-banting tubuh alter itu. Dia murka!"

"Kau takut padanya?! Lalu bagaimana denganku?! Kau tidak takut aku murka?!"

Jaemin berjalan cepat ke arah Yeosan dan menyeret pria itu dia kembali dia hajar. Yeosan terkapan di lantai dengan lutut Jaemin berada di dadanya. TInjunya sudah melayang di udara, Jaemin bersiap untuk menghancurkan kepala Yeosan saat Ten tiba-tiba muncul dan menghentikan Jaemin sebelum puteranya itu membunuh Yeosan.

"Mama mengganggu."

"Kalau Mama tidak datang apa yang akan terjadi pada Yeosan? Jaemin, Yeosan punya satu adik perempuan kalau kamu lupa. Kalau Yeosan tidak ada, siapa yang akan merawat adiknya. Kamu tahu juga bagaimana dekatnya Yeosan dengan adik perempuannya itu."

"Dia punya adik perempuan yang sangat dia sayangi, seharusnya dia tahu bagaimana rasanya jika adik perempuan yang dia sayangi itu tiba-tiba berubah hanya karena pria, terlebih pria itu adalah alter! Apa dia tidak murka kalau itu terjadi?!"

"J-Jaemin..."

"DIAM KAU! Ini semua salahmu yang tidak becus menjalankan tugasmu."

Yeosan berteriak dan memberontak membuat Ten tidak tega melihatnya. Dari awal Ten selalu begitu dan hari ini dia punya kesempatan untuk menghentikan Jaemin. Jaemin itu puteranya. Apa bedanya dia dengan vampir-vampir baru atau vampir alter yang mengganggu manusia kalau seperti ini modelnya. Dia bahkan jadi tidak jauh berbeda dengan mereka yang Taeyong dan Jaemin sering sebut rendahan karena kebrutalan mereka yang tidak beralasan.

"Hentikan, Jaemin... Mama mohon. Jangan begini."

Cengkeraman Jaemin di leher Yeosan pun melonggar. Mau bagaimana pun juga dia masih lemah mendengar suara Mamanya yang bergetar seperti itu jadi dia menarik diri dari Yeosan dan keluar dari ruangan kerjanya. Ten segera membantu Yeosan lalu merawat seluruh luka anak-itu.

"Maafkan Jaemin, saya tidak pernah mengajarkannya untuk menjadi seperti itu."

"Terima kasih Nyonya... kalau tidak ada Nyonya mungkin saya akan benar-benar dihabisi oleh Jaemin. Saya tidak apa-apa sekarang, terima kasih juga karena telah merawat luka-luka saya."

"Pulanglah, adikmu mungkin menunggu di rumah."

"Baik, Nyonya. Soal Haechan... maaf Nyonya, saya sudah melakukan semua yang saya bisa untuk membawa Haechan pulang."

Death Wish • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang