• 009 •

1.2K 259 41
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡

Mereka kembali ke Carran Manor karena Haechan rasa Jeno perlu dibersihkan dari darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka kembali ke Carran Manor karena Haechan rasa Jeno perlu dibersihkan dari darah. Wajar kalau Jeno merasa lapar karena memang Haechan lumayan juga perginya jadi Jeno keluar duluan mencari mangsanya sendiri. Hanya saja Haechan bingung kenapa tiba-tiba Jeno kembali brutal. Sisi binatangnya keluar lagi padahal Haechan dengan jelas meminta Jeno untuk menjadi anak baik selama dia pergi. Meski begitu Haechan tidak bisa marah pada pria itu karena sekali lagi dia alter, Haechan tidak bisa meminta Jeno untuk mengontrol dengan baik sisi binatangnya tersebut. Jeno hanya kelaparan.

"Baiklah... ayo kita bersihkan dulu darah-darah ini dari tanganmu."

Haechan mengambil handuk yang sudah dia peras lalu mulai membersihkan tangan Jeno. Wanita itu hanya menunduk dan tidak bersuara sama sekali saat membuat Jeno khawatir. Dia berpikir Haechan mungkin marah padanya karena dia tidak main langsung keluar mencari mangsa tanpa menunggu Haechan terlebih dahulu. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Haechan yang memikirkan pertengkarannya dengan Jaemin tadi. Kenapa Jaemin begitu membenci alter dan kaum vampir di bawah mereka. Kenapa Jaemin begitu menentang hubungannya dengan Jeno. Ya mungkin karena Jaemin itu Kakaknya, mungkin saja Jaemin tidak ingin Haechan berakhir dengan pria yang salah tapi walau Jaemin adalah Kakaknya, Haechan berhak memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidupnya.

Lalu hal lain yang sekarang ada di otak Haechan sekarang adalah kedua opsi yang dia baca tadi. Solusi agar Jeno bisa menjadi vampir biasa. Agar Jeno tidak lagi merasakan sakit seperti yang dia rasakan saat ini. Dia tidak ingin Jeno melupakannya tapi kalau mengambil opsi kedua, itu artinya Haechan harus menanggung semua rasa sakit yang Jeno rasakan selama ini. Itu bukan pilihan yang mudah tapi Haechan harus segera menetapkan keputusannya. Sebelum Jaemin mengambil tindakan karena dia tahu Jaemin pasti akan melakukan segala sesuatu untuk menghalanginya.

"Haechan... aku minta maaf. Aku tidak bisa mengendalikan diriku, aku kelaparan."

Haechan mengangkat wajahnya mendapati Jeno yang menatapnya dengan tatapan sendunya. Merasa ini semua adalah kesalahannya. Dia membuat Haechan kesal.

"Kamu tidak perlu minta maaf, Jeno... ini bukan kesalahanmu. Aku hanya banyak pikiran."

"Apa ada yang bisa ku lakukan untuk membuat perasaanmu lebih baik, Haechan?"

"Hm? Tidak ada. Kamu tidak perlu melakukan apa-apa. Ini hanya sementara. Aku akan membaik dengan sendirinya. Jangan khawatir. Jja, tanganmu sudah bersih sekarang wajahmu. Kenapa makanmu selalu belepotan begini sih? Mungkin nanti aku harus mengajarkanmu untuk minum darah di cawan saja biar tidak belepotan begini jadinya."

Haechan berbicara sambil merendam handuk di loyang kecil dan memerasnya. Lalu di saat Haechan hendak membersihkan darah yang masih menempel di sekitar mulut dan wajahnya, Jeno malah menahan tangannya lalu menatapnya dalam.

Death Wish • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang