Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡"Setelah ini kita mungkin akan bisa menyingkirkan semua vampir lemah itu dari dunia. Iya kan, Jaem?"
"Bukan mungkin lagi Pa, kita sangat bisa melakukannya."
"Bagaimana dengan Haechan?"
Jaemin menggelengkan kepalanya. Bahkan Haechan tidak mau bicara dengan Ten padahal Ten adalah Mamanya dan Ten tidak melakukan apapun pada Jeno tapi akibat perbuatan Jaemin dan Taeyong, semua terkena dampaknya bahkan yang tidak melakukan kesalahan apapun padanya. Haechan sungguh tampak biasa saja. Dia tidak menunjukkan kekesalan, dia tidak mengamuk, tidak berteriak-teriak. Nada bicaranya memang terdengar dingin tapi seperti tidak ada jiwa dalam diri Haechan. Dia hanya menanggapi seperlunya, selebihnya dia diam saja.
"Dia akan membaik seiring berjalannya waktu. Apa perlu kita hapus ingatan Haechan tentang Jeno juga?"
"Tidak perlu segitunya Pa, cukup beri Haechan waktu untuk menerima keadaannya sekarang. Tidak akan lama. Jeno juga sudah disingkirkan jadi tidak perlu khawatir Haechan akan bertemu lagi dengannya. Semuanya akan baik-baik saja. Keluarga kita akan utuh lagi."
"Papa akan keluar sebentar. Ingatkan para petinggi klan dan anggota klan lainnya untuk pertemuan rutin nanti."
"Baik Pa..."
Taeyong kemudian keluar dari ruangan Jaemin. Memastikan tidak ada lagi yang masuk ke dalam ruangannya, Jeno berpindah ke meja kerjanya. Duduk lalu membuka laci teratas mejanya. Beberapa foto dia keluarkan dari sana. Jaemin tersenyum miris.
"Kau lihat bagaimana mereka berjuang? Aku sangat membencinya. Kenapa kau tidak bisa seperti Jeno? Kenapa kita tidak bisa seperti mereka? Hanya tinggal sebentar lagi. Kenapa tidak bisa?"
Foto-foto tersebut dia remat hingga kusut lalu dilemparkan ke sembarangan arah. Semakin Jaemin mengingatnya, semakin dia rasa panas hatinya. Jaemin benci perasaan seperti ini, dia tidak ingin terlihat lemah. Dia tidak ingin menjadi lemah untuk hal-hal semacam ini. Jadi apapun yang membuat Jaemin mengingat peristiwa itu akan dia lenyapkan semua, tanpa ada sisa.
"Dan kau perempuan gila, aku menyalahkanmu atas semua yang terjadi padaku."
Fotonya dengan perempuan yang berada di Carran Manor pun tidak luput darinya. Kali ini foto itu dia bakar hingga tidak ada bersisa yang ada hanyalah abu. Sudah cukup dia menyimpannya selama ini, sudah saatnya dia memusnahkan semua termasuk ingatannya tentang peristiwa itu. Dia tahu juga Mamanya mulai penasaran dengan siapa wanita di dalam foto tersebut jadi sebelum Mamanya dan seisi kastil tahu ada baiknya dia hilangkan itu semua. Saat itu perhatiannya langsung teralihkan karena ada yang mengetuk pintu ruangan kerjanya.
"Jaemin, Nyonya Ten mencarimu. Ini mengenai adikmu."
Saat Jaemin tiba di depan kamar Haechan dia melihat Mamanya dan beberapa vampir wanita di sana berusaha menenangkan Ten. Dari raut wajahnya mungkin sudah terjadi sesuatu yang buruk pada Haechan dan Jaemin ke sana untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Wish • NoHyuck •
Fanfiction"Let me take your pain..."-LHC It's just them breaking the rules to be with each other. 🥀 • NOHYUCK • GENDERSWITCH • Fantasy, Romance A Story by Bee 🐝 Be a smart and respectful readers ♡'・ᴗ・'♡